TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Dalam sebuah percakapan yang diduga disadap oleh badan intelijen militer Ukraina (HUR), seorang komandan Rusia mengklaim kapal patroli Rusia Sergey Kotov yang dihancurkan  dekat Krimea yang diduduki pada 5 Maret 2024, memiliki sebuah helikopter di dalamnya.

Badan intelijen militer mengatakakapal patroli Project 22160 dihancurkan di Selat Kerch setelah ditembak oleh drone angkatan laut Ukraina Magura V5.

Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar atas insiden tersebut.

Kemudian pada hari yang sama, badan intelijen militer menerbitkan sebuah panggilan telepon yang disadap, di mana komandan Rusia yang diduga adalah komandan Brigade Perlindungan Distrik Perairan ke-184 di Novorossiysk mengklaim bahwa kapal tersebut diserang oleh lima kendaraan angkatan laut tanpa awak.

"Ada sebuah helikopter (di kapal), sebuah kapal dengan senjata, AK-176 (senjata angkatan laut)," kata audio tersebut.

Ukrainska Pravda melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya bahwa sebuah helikopter angkut dan tempur Ka-29 Rusia dihancurkan bersama dengan kapal patroli tersebut.

Sergey Kotov Juru bicara Angkatan Laut Ukraina Dmytro Pletenchuk juga mengatakan di televisi nasional bahwa mungkin ada helikopter di dalamnya.

Ia menambahkan bahwa data kerugian sedang diklarifikasi.

Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andrii Yusov, mengatakan, ada korban tewas dan luka-luka tetapi ada kemungkinan beberapa kru berhasil dievakuasi.

"Pasukan Rusia juga berencana untuk menempatkan sistem rudal anti-pesawat di kapal patroli Sergey Kotov," kata Yusov.

Sergey Kotov adalah salah satu dari sejumlah kapal Rusia yang dilaporkan telah dirusak oleh pasukan Ukraina.

Pada 14 Februari, kapal pendarat kelas Ropucha Rusia Caesar Kunikov ditenggelamkan di Laut Hitam setelah diserang oleh pesawat tak berawak angkatan laut Ukraina.