Sebut AS-Inggris yang Rusak Kabel Internet Bawah Laut, Yaman: Kapal Mau Lewat Harus Izin Houthi
Menteri Telekomunikasi Houthi, Misfer Al-Numair menyalahkan AS dan Inggris atas kerusakan pada kabel internet bawah laut di kawasan Laut Merah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sebut AS-Inggris yang Rusak Kabel Internet Bawah Laut, Yaman: Kapal Mau Lewat Harus Dapat Izin Houthi!
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Yaman yang terafilisasi Houthi di Sanaa melalui Menteri Telekomunikasi Houthi, Misfer Al-Numair menyatakan kalau kapal-kapal yang mau melintas perairan mereka harus mendapatkan izin dari Otoritas Urusan Maritim yang dikuasai Houthi sebelum memasuki perairan Yaman, Al-Mamlaka TV melaporkan.
Al-Masairah TV, outlet berita televisi utama kelompok Houthi, mengutip Numair pada Senin (4/3/2024), menyebut kalau sang menteri menyatakan, “[Kami] siap membantu permintaan izin dan mengidentifikasi kapal-kapal dengan Angkatan Laut Yaman, membenarkan hal ini karena keprihatinan terhadap keselamatan mereka.”
Baca juga: Militer Yaman Terafiliasi Houthi Rudal Kapal Israel & Kapal Perang AS: Korban Jiwa di Kapal MSC SKY
Bantah Rusak Kabel Internet Bawah Laut
Selain itu, Numair membantah kalau pihaknya menjadi dalang perusakan jaringan internet yang terhubung melalui kabel bawah laut yang melintasi kawasan perairan mereka.
Seperti diketahui, HGC Global Communications, yang berkantor pusat di Hong Kong, mengumumkan pada Senin bahwa setidaknya empat kabel komunikasi bawah air rusak di Laut Merah minggu lalu.
Penyebab kerusakan tidak disebutkan secara spesifik.
Perusahaan memperkirakan kerusakan tersebut mempengaruhi 25 persen lalu lintas data yang mengalir di bawah Laut Merah, dan mencatat bahwa mereka telah menyusun rencana untuk mentransfer data melalui jalur lain.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Numair justru menyalahkan AS dan Inggris atas kerusakan pada kabel tersebut.
Baca juga: Setelah Hizbullah Lebanon, Giliran Kataib Hizbullah Irak yang Hajar Haifa: Israel Mundur 15 Tahun
Houthi Kian Beringas
Di sisi lain, Houthi makin menunjukkan keberingasannya di Laut Merah dengan mengintensifkan serangan terhadap kapal-kapal berentitas negara Israel atau mereka yang dianggap membantu negara pendudukan tersebut dalam perang Genosida di Gaza, Palestina.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) melaporkan kejadian terbaru, menyatakan, sebuah kapal rusak akibat dua ledakan, 91 mil laut tenggara Aden.
Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dan kapal terus berlayar ke tujuan berikutnya.
Sejak pertengahan November 2023, kelompok Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kapal komersial internasional di Teluk Aden sebagai solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza.
Perairan regional yang terkena dampak meluas sampai ke Selat Bab Al-Mandab, yang lebarnya 20 kilometer dan berfungsi sebagai pintu gerbang ke Laut Merah.
Sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran global melewati selat tersebut menuju dan dari Terusan Suez.
(oln/memo/*)