Seruan Hamas untuk AS: Hentikan Pasokan Senjata ke Israel Lebih Penting daripada Kirim Bantuan
Jika pasokan senjata ke Israel dihentikan, tentu saja akan berdampak pada jalannya perang di masa mendatang.
Editor: Willem Jonata
"Namun pendudukan (Israel) masih menghindari hak perjanjian ini," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Rabu (6/3/2024), dikutip dari Arab News.
Para perunding dari Hamas, Qatar, dan Mesir – namun bukan Israel – berada di Kairo untuk mencoba mencapai gencatan senjata selama 40 hari.
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada Selasa (5/3/2024) mengatakan Hamas berhak menerima kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan sandera Israel.
Kesepakatan yang diberikan kepada Hamas, yakni pembebasan para sandera dan bantuan ke Gaza yang akan ditingkatkan demi menghindari kekurangan gizi akut.
AS pada hari Selasa telah merevisi pernyataan dalam rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mendukung "gencatan senjata segera yang berlangsung sekitar enam minggu di Gaza, bersamaan dengan pembebasan semua sandera".
Revisi ketiga dari rancangan undang-undang tersebut, kini mencerminkan pernyataan blak-blakan Wakil Presiden AS Kamala Harris yang menyerukan Israel untuk berbuat lebih banyak guna meringankan "bencana kemanusiaan" di Gaza.
Pembebasan sandera yang sakit, terluka, lanjut usia, dan perempuan akan menghasilkan gencatan senjata segera di Gaza setidaknya selama enam minggu.
"Fase pertama gencatan senjata ini juga akan memungkinkan gelombang bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza, dan memberikan waktu dan ruang untuk menjamin pengaturan yang lebih langgeng dan ketenangan yang berkelanjutan," kata Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.