Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amerika Serikat Skeptis atas Klaim Israel, Washington Meminta Turki untuk Menanggung Tagihan UNRWA

Sebuah Laporan menyebutkan karena skeptis terhadap klaim Israel, Washington meminta Turki untuk menanggung tagihan UNRWA.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Amerika Serikat Skeptis atas Klaim Israel, Washington Meminta Turki untuk Menanggung Tagihan UNRWA
Anadolu Agency
UNRWA memperingatkan akan potensi kelaparan akut di Gaza saat bantuan kemanusiaan tak kunjung datang. 

Skeptis atas Klaim Israel, Washington Meminta Turki Menanggung Tagihan UNRWA

TRIBUNNEWS.COM- Sebuah Laporan menyebutkan karena skeptis terhadap klaim Israel, Washington meminta Turki untuk menanggung tagihan UNRWA.

Meskipun sangat tidak percaya terhadap klaim Israel bahwa badan PBB tersebut memiliki hubungan dengan Hamas, Gedung Putih belum melanjutkan pendanaan penting untuk badan kemanusiaan tersebut.

Pemerintah AS diam-diam melobi Turki agar meningkatkan sumbangannya kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) tak lama setelah Gedung Putih memotong dananya sebagai tanggapan atas kampanye kotor Israel terhadap organisasi kemanusiaan tersebut.

“Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan kepada para pejabat Turki pada akhir Januari bahwa meskipun Washington telah memutuskan untuk membekukan pendanaannya untuk UNRWA, Ankara dan negara-negara Teluk harus mengisi kekosongan tersebut,” ungkap Middle East Eye (MEE) pada 4 Maret, mengutip pernyataan Turki

Pada tanggal 26 Januari – hari yang sama ketika Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk mengambil tindakan untuk mencegah tindakan genosida di Jalur Gaza.

Tel Aviv menuduh anggota staf UNRWA berpartisipasi dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan terjadinya AS dan 18 negara lainnya segera menghentikan pendanaan untuk organisasi tersebut.

Berita Rekomendasi

Rancangan undang-undang di Kongres AS saat ini sedang mencoba untuk melarang pendanaan untuk badan tersebut secara permanen.

Badan-badan intelijen AS meragukan tuduhan Israel awal bulan ini.

Namun, Gedung Putih belum mengumumkan dimulainya kembali pendanaan AS sebesar $345 juta kepada badan tersebut, yang mencakup bantuan kemanusiaan kepada 2,3 juta orang yang mengalami pembersihan etnis di Gaza, serta jutaan warga Palestina di wilayah pendudukan, Lebanon, dan Yordania.

Washington juga tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan Israel bahwa badan amal lain yang terkait dengan Gaza “dijalankan oleh Hamas.” “Sekutu sudah lama meminta bukti yang kredibel, namun mereka masih menunggu,” kata seorang pejabat senior AS kepada Wall Street Journal (WSJ) awal pekan ini.

Selain itu, UNRWA pada hari Senin menuduh Tel Aviv menahan dan menyiksa stafnya untuk mengumpulkan pengakuan palsu tentang “hubungan badan tersebut dengan Hamas.”

“Beberapa staf kami telah menyampaikan kepada tim UNRWA bahwa mereka dipaksa (membuat) pengakuan di bawah penyiksaan dan perlakuan buruk. Pengakuan palsu ini merupakan respons terhadap pertanyaan tentang hubungan antara UNRWA dan Hamas dan keterlibatan dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel,” kata juru bicara UNRWA Juliette Touma dalam sebuah pernyataan.

Laporan UNRWA yang belum diterbitkan merinci pemukulan, larangan tidur, pelecehan seksual, dan ancaman kekerasan seksual terhadap pria dan wanita yang ditahan oleh militer Israel. Hal ini juga mengungkapkan bahwa beberapa tahanan meninggal akibat penganiayaan Israel.

The New York Times menyoroti bahwa temuan laporan tersebut “menggemakan temuan beberapa kelompok hak asasi manusia Israel dan Palestina, serta penyelidikan terpisah yang dilakukan oleh dua pelapor khusus PBB, yang semuanya menuduh pelanggaran serupa terjadi di dalam pusat penahanan Israel.”

Para tahanan termasuk orang-orang dengan penyakit Alzheimer, cacat intelektual, dan kanker. Militer Israel menangkap banyak orang di Gaza utara ketika mereka berlindung di rumah sakit dan sekolah atau ketika mereka mencoba melarikan diri ke selatan sesuai permintaan pemerintah Israel. Yang lainnya adalah warga Gaza yang bekerja di Israel dan ditahan ketika perang dimulai pada bulan Oktober.

Israel memiliki sejarah panjang dalam menyiksa warga Palestina dan warga Arab lainnya, yang paling terkenal adalah di penjara rahasia yang dikenal sebagai Fasilitas 1391.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas