AS Pakai Lahan Gaza Lalu Bangun Dermaga untuk Kirim Bantuan, Warga Gaza Tak Sudi dan Buang Makanan
Dermaga darurat di Gaza tersebut diperuntukkan mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan dari AS untuk warga Gaza
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat (AS) berencana membangun dermaga terapung sementara di lepas pantai Gaza.
Dermaga darurat di Gaza tersebut diperuntukkan mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan dari Laut Mediterania.
Hal ini disampaikan oleh Presiden AS, Joe Biden dalam pidato kenegaraan pada Kamis (7/3/2024).
“Kami tidak menunggu Israel. Ini adalah momen bagi kepemimpinan Amerika, dan kami sedang membangun koalisi negara-negara untuk mengatasi kebutuhan mendesak ini,” kata seorang pejabat senior kepada wartawan saat briefing pada Kamis pagi.
Pelabuhan tersebut dilaporkan dapat mewadahi ratusan truk tambahan berisi bantuan setiap harinya.
Usulan untuk koridor kemanusiaan laut ke Gaza telah dipertimbangkan selama bertahun-tahun, namun tidak pernah mendapat dukungan penuh karena kekhawatiran atas ketidakmampuan pelabuhan perikanan di Kota Gaza menangani docking kapal-kapal besar.
Setelah insiden bantuan Gaza pekan lalu menewaskan sekitar 100 warga Palestina dan beberapa ratus lainnya terluka, pemerintahan Biden menyerukan rencana baru untuk membangun koridor tersebut.
Menurut seorang pejabat, AS mengoordinasikan pembangunan pelabuhan dengan Israel dan koalisi mitranya.
Termasuk mitra Eropa dan Timur Tengah meskipun belum jelas siapa yang akan membangun pelabuhan itu.
Si pejabat mengatakan, ini akan menjadi “operasi yang tidak memerlukan pasukan AS di lapangan.”
Dirinya juga menyatakan, pekerjaan tersebut akan dikoordinasikan dengan “PBB dan LSM kemanusiaan.”
Baca juga: 60 Ribu Wanita Hamil di Gaza Malnutrisi saat Peringatan Hari Perempuan Internasional
Pembangunan pelabuhan semacam ini kemungkinan akan memakan waktu beberapa minggu, dan bantuan tersebut tampaknya akan datang melalui Siprus, lokasi di mana bantuan kemanusiaan diperiksa dan dimuat ke dalam pesawat selama penerjunan udara bantuan dari AS baru-baru ini ke Gaza.
Pemerintahan Biden mengatakan telah memberikan lebih dari $180 juta atau senilai Rp 2,78 triliun bantuan ke Gaza sejak dimulainya perang.
Amerika dan beberapa negara lain mengklaim adanya krisis kemanusiaan yang meningkat di Gaza karena kekurangan makanan.