AS Pakai Lahan Gaza Lalu Bangun Dermaga untuk Kirim Bantuan, Warga Gaza Tak Sudi dan Buang Makanan
Dermaga darurat di Gaza tersebut diperuntukkan mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan dari AS untuk warga Gaza
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nuryanti
Sampel dari 200 korban tewas dan luka-luka mengungkapkan kalau peluru jenis tersebut memang mengenai mereka dan peluru tersebut ditemukan dan diperiksa di lokasi pembantaian bersama dengan pecahan peluru yang ditemukan di tubuh korban luka dan tewas.
Setelah melakukan penyelidikan yang diperlukan terhadap jenis peluru khusus ini, Euro-Med Monitor menemukan kalau peluru tersebut digunakan pada senapan serbu seperti M4 dan Tavor, bersama dengan senapan mesin (senapan mesin ringan, atau LMG) seperti IWI Negev.
Analisis tambahan terhadap jenis amunisi khusus ini mengungkapkan bahwa amunisi 5,56x45mm adalah peluru FMJ dasar yang digunakan oleh tentara Israel.
Ia memiliki primer boxer, bubuk WC-844 (26,1 g), ujung baja hijau dan lapisan tembaga (62 gram (4,02 gram), kecepatan rata-rata 948 m/s (3.110 ft/s), dan pelepasan energi 1.797 J ( 1,325 kaki/pon).
Peluru jenis ini kadang-kadang diimpor dari Inggris, diproduksi pada tahun 2020/2022, dan dilisensikan untuk digunakan oleh Kementerian Pertahanan Israel.
Euro-Med menambahkan peluru ini juga diproduksi di Israel oleh IMI SYSTEMS, yang sebelumnya dikenal sebagai Perusahaan Industri Militer Israel.
Perusahaan ini memproduksi senjata, amunisi, dan teknologi militer dan secara rutin memasoknya ke IDF.
Baca juga: Koin Logam Tangkis Peluru IDF, Pria Palestina Ini Selamat Seusai Ditembaki Saat Menunggu Bantuan
Bisa Menembus Baja
Kesaksian Muhammad Yasser Washah, seorang remaja berusia 17 tahun yang tinggal di lingkungan Al-Sabra Kota Gaza yang berada di bundaran Nabulsi selama pembantaian tersebut, didokumentasikan oleh Euro-Med Monitor.
Washah mengatakan, ada peluru yang mengenai kantong tepung yang dibawanya, namun untungnya, meski menembus kantong, namun tersangkut di jaketnya.
Setelah memeriksa peluru tersebut, Euro-Med Monitor menemukan bahwa bentuk dan dimensinya identik dengan yang dijelaskan di atas.
Tidak seperti peluru lain dengan diameter 5,56 mm, peluru ini memiliki kemampuan yang sangat tinggi untuk menembus baja setebal 3 mm meskipun tidak dianggap sebagai penusuk lapis baja.
Baca juga: Investigasi Media Inggris Ungkap Tentara Israel Edit Rekaman Udara Tragedi Tepung Berdarah Palestina
Kronologi Pembantaian
Menurut kesaksian baru-baru ini yang didokumentasikan oleh kelompok hak asasi manusia dari individu lain yang hadir pada pembantaian tersebut, IDF mulai menembak langsung warga sipil yang sedang menunggu bantuan pada pukul 04.10 pada hari Kamis, 29 Februari.
Pada pukul 05.30, IDF menyerbu lokasi berkumpulnya warga Palestina, di mana banyak orang terbaring terluka, terbunuh, atau berusaha melarikan diri.
Banyak orang di lokasi tersebut ditahan, sementara yang lain terpaksa mengungsi ke selatan Jalur Gaza. IDF langsung mengeksekusi orang lain dan meninggalkan tubuh mereka di pantai terdekat.