Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hizbullah Pelajari Kelemahan Iron Dome Israel, Lakukan Uji Coba Tembakan Langsung

Hizbullah bertujuan untuk melewati sistem deteksi Angkatan Udara Israel dan meningkatkan jumlah rudal yang mencapai sasaran dan menghindari Iron Dome.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Hizbullah Pelajari Kelemahan Iron Dome Israel, Lakukan Uji Coba Tembakan Langsung
AFP/MAHMUD HAMS
Salvo roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza dihadang rudal Israel dari sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023. Hizbullah bertujuan untuk melewati sistem deteksi Angkatan Udara Israel dan meningkatkan jumlah rudal yang mencapai sasaran dan menghindari Iron Dome. 

Israel mengatakan 10 tentaranya dan 6 warga sipil tewas, namun Hizbullah mengatakan jumlahnya lebih tinggi.

Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Banyak desa di selatan Lebanon menjadi puing-puing akibat serangan udara Israel.

Apa itu sistem Iron Dome?

Ilustrasi cara kerja Iron Dome Israel
Ilustrasi cara kerja Iron Dome Israel (Axios)

Iron Dome merupakan sistem pertahanan rudal milik Israel yang dikembangkan pada awal tahun 2000-an.

Iron Dome dimaksudkan untuk melawan ancaman serangan roket jarak pendek dari wilayah tetangga seiring meningkatnya penggunaan roket oleh militan Palestina di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

Proyek ini mendapatkan momentumnya setelah Perang Lebanon tahun 2006, ketika Hizbullah meluncurkan ribuan roket ke Israel utara.

Israel mempercepat pengembangan sistem pertahanan rudal yang secara efektif dapat mencegat dan menetralisir roket jarak pendek.

BERITA REKOMENDASI

Iron Dome dikembangkan oleh perusahaan bernama Rafael Advanced Defense Systems.

Pendanaannya didukung signifikan oleh pemerintah Israel dan bantuan dari Amerika Serikat.

Iron Dome mulai beroperasi pada tahun 2011 dan berhasil melakukan uji tempur pertamanya pada tahun yang sama.

Efektivitasnya masih menjadi bahan perdebatan.

Beberapa orang berpendapat bahwa tingkat keberhasilannya dibesar-besarkan untuk tujuan propaganda.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas