Hizbullah Pelajari Kelemahan Iron Dome Israel, Lakukan Uji Coba Tembakan Langsung
Hizbullah bertujuan untuk melewati sistem deteksi Angkatan Udara Israel dan meningkatkan jumlah rudal yang mencapai sasaran dan menghindari Iron Dome.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Israel mengatakan 10 tentaranya dan 6 warga sipil tewas, namun Hizbullah mengatakan jumlahnya lebih tinggi.
Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi di kedua sisi perbatasan.
Banyak desa di selatan Lebanon menjadi puing-puing akibat serangan udara Israel.
Apa itu sistem Iron Dome?
Iron Dome merupakan sistem pertahanan rudal milik Israel yang dikembangkan pada awal tahun 2000-an.
Iron Dome dimaksudkan untuk melawan ancaman serangan roket jarak pendek dari wilayah tetangga seiring meningkatnya penggunaan roket oleh militan Palestina di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Proyek ini mendapatkan momentumnya setelah Perang Lebanon tahun 2006, ketika Hizbullah meluncurkan ribuan roket ke Israel utara.
Israel mempercepat pengembangan sistem pertahanan rudal yang secara efektif dapat mencegat dan menetralisir roket jarak pendek.
Iron Dome dikembangkan oleh perusahaan bernama Rafael Advanced Defense Systems.
Pendanaannya didukung signifikan oleh pemerintah Israel dan bantuan dari Amerika Serikat.
Iron Dome mulai beroperasi pada tahun 2011 dan berhasil melakukan uji tempur pertamanya pada tahun yang sama.
Efektivitasnya masih menjadi bahan perdebatan.
Beberapa orang berpendapat bahwa tingkat keberhasilannya dibesar-besarkan untuk tujuan propaganda.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)