Tinggalkan Kairo, Delegasi Hamas Berangkat ke Doha untuk Konsultasi Gencatan Senjata
Hamas meninggalkan Kairo setelah berhari-hari melakukan negosiasi dengan mediator mengenai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior Hamas mengonfirmasi pada hari Kamis (7/3/2024) bahwa delegasi kelompok mereka meninggalkan Kairo, Mesir, untuk berkonsultasi soal gencatan senjata di Doha, Qatar sambil menyuarakan ketidakpuasan terhadap tanggapan Israel sejauh ini.
“Kami sedang menunggu tanggapan resmi akhir dari musuh (Israel),” kata pejabat tersebut, yang terlibat dalam perundingan di Kairo namun menolak disebutkan namanya.
“Respon awal Israel tidak memenuhi persyaratan minimum terkait penghentian permusuhan secara permanen atau persyaratan Hamas lainnya untuk gencatan senjata," tambahnya, seperti dikutip The New Arab.
Hamas telah mendesak penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, pemulangan para pengungsi ke rumah mereka dan mengizinkan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi dimulai di wilayah tersebut.
“Kami tidak akan berkompromi pada hal yang menyangkut keselamatan rakyat kami,” kata pejabat itu.
Di sisi lain, Israel telah meminta daftar semua sandera yang masih hidup di Gaza.
Menurut Hamas, permintaan itu tidak dapat dipenuhi sementara pemboman Israel terus berlanjut.
Pejabat Hamas lainnya, Mahmoud Mardawi, mengatakan kepada AFP bahwa nasib negosiasi sekarang bergantung pada Amerika.
“Sekarang terserah Washington apakah mereka ingin menekan Perdana Menteri Israel Benjamin]Netanyahu dan pemerintahannya untuk mencapai kesepakatan,” kata Mardawi.
“Jika Israel serius dan tidak menunda-nunda, gencatan senjata bisa dicapai sebelum dimulainya Ramadhan,” tambahnya.
Ramadhan, bulan puasa umat Islam, diperkirakan dimulai pada hari Minggu, tergantung pada penampakan hilal.
Baca juga: AS Diam-diam Setujui 200 Penjualan Senjata ke Israel Sejak 7 Oktober 2023
Namun negosiasi belum selesai, kata pejabat ketiga Hamas kepada AFP.
Ia juga meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah tersebut.
“Para mediator memberi tahu Hamas bahwa upaya akan terus dilakukan demi mencapai kesepakatan,” katanya.