Israel Tiba-tiba Ingin Beli Pelabuhan di Siprus saat AS Bangun Koridor Laut, Apa Tujuannya?
Israel tiba-tiba ingin beli pelabuhan di Siprus saat AS bangun koridor laut untuk kirim bantuan ke Jalur Gaza. Berikut ini tujuan Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan bahwa Israel ingin membeli salah satu pelabuhan di Siprus.
Niat Israel ini menyusul rencana Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan pelabuhan di Jalur Gaza sebagai koridor pengiriman bantuan untuk warga Palestina melalui laut.
"Kementerian Transportasi Israel mengumumkan kemarin malam (Sabtu, 9/3/2024), bahwa delegasi Israel yang dipimpin oleh Uzi Yitzhaki, kepala Perusahaan Pelabuhan Israel, akan berangkat ke Siprus besok, Senin, untuk membahas kemungkinan pembelian salah satu pelabuhan di pulau itu yang merupakan pulau terbesar ketiga di Mediterania," lapor Yedioth Ahronoth, Minggu (10/3/2024).
Agenda itu berada di bawah arahan Menteri Perhubungan Miri Regev, delegasi Israel dipimpin oleh ketua Perusahaan Pelabuhan Israel, Uzi Yitzchaki, Rep. Zadok Redker dan anggota Perkapalan dan Pelabuhan Laut.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan lampu hijau untuk mengkaji masalah tersebut. Perkiraan di Israel adalah biaya pembelian pelabuhan semacam itu akan mencapai sekitar setengah miliar shekel, dan masyarakat Siprus sangat tertarik dengan langkah tersebut," lanjutnya.
Tindakan Israel ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama ketika Israel memperketat pengepungannya di Jalur Gaza dan menolak mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk melalui jalur darat.
Yedioth Ahronoth menunjukkan Israel berupaya mencapai dua tujuan dengan membeli pelabuhan di Siprus.
Yang pertama adalah menggunakan pelabuhan tersebut untuk memeriksa kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan sebelum mereka tiba di pelabuhan yang sedang dibangun AS di pantai Gaza.
Yang kedua adalah mencabut blokade yang diberlakukan terhadap pelabuhan-pelabuhan Israel.
Yedioth Ahronoth mengatakan langkah itu adalah bagian dari upaya Israel untuk menemukan jalur laut untuk mengangkut barang ke Israel.
Saat ini, Israel kesulitan mengangkut barang ke negaranya karena ancaman keamanan nasional sehubungan dengan layanan logistik maritim yang terhambat karena serangan Houthi di Laut Merah.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Tembak Sniper Israel dan Jatuhkan 2 Rudal, IDF Kabur Ketakutan
"Langkah ini juga berakar dari ketakutan Israel terhadap perang melawan Hizbullah di Israel utara. Dalam kasus seperti ini, Hizbullah mungkin mencoba menyerang pelabuhan Haifa," lapor Yedioth Ahronoth.
Pembelian pelabuhan di Siprus juga disebut sebagai cara mencegah kesulitan serupa di masa depan.
Ini adalah poin penting yang diyakini AS dan Israel sebagai alternatif untuk mengangkut barang-barang dari India ke Israel melalui Siprus, lalu diangkut ke seluruh Eropa.
Tidak mengherankan jika Israel mencari alternatif untuk menjamin aliran barang ke sana mengingat serangan Houthi yang sedang berlangsung terhadap kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, yang menurut laporan telah merugikan perekonomiannya.
Menhan Israel Yakin Koridor Laut Bisa Lemahkan Hamas
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menganggap koridor laut untuk membawa bantuan ke Jalur Gaza dapat meruntuhkan kekuasaan Hamas.
Ia menekankan, kerangka keamanan dan koordinasi sipil ini dilakukan dengan bantuan AS, Uni Emirat Arab, dan Siprus.
“Saya saat ini sedang melakukan tur di lepas pantai Gaza, bersama Komandan Angkatan Laut dan Koordinator Operasi di Wilayah tersebut, untuk melihat lebih dekat bagaimana mulai mempersiapkan pekerjaan infrastruktur untuk proyek tersebut. pembukaan koridor laut,” kata Yoav Gallant, Minggu.
“Operasi ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat dan dengan demikian terus melemahkan kekuasaan Hamas di Gaza," lanjutnya, dikutip dari LBCI Lebanon.
Yoav Gallant tur laut tersebut dilakukan dengan partisipasi Panglima Angkatan Laut, David Saar Salamah, dan Koordinator Operasi Pemerintah di Wilayah Pendudukan, Ghassan Alyan.
Menteri Pertahanan itu diberi pengarahan tentang operasi yang akan dilakukan untuk membangun koridor laut yang memungkinkan pengiriman bantuan ke warga Palestina di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel