Pasukan Israel Pukuli Jamaah Palestina yang Berusaha Masuk Masjid Al-Aqsa untuk Salat Tarawih
Pasukan dan polisi Israel memukuli jamaah Palestina yang berusaha masuk Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Tarawih.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan polisi Israel memukuli para jamaah Palestina yang berusaha masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Para jamaah Palestina ini berusaha masuk Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Tarawih.
Pasukan polisi Israel dalam jumlah besar mencegah ratusan orang memasuki Masjid Al-Aqsa.
Israel hanya mengizinkan wanita dan pria berusia di atas 40 tahun yang bisa masuk Masjid Al-Aqsa.
Dikutip dari The New Arab, mereka yang dilarang masuk terpaksa melaksanakan salat Tarawih di luar halaman kompleks masjid.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi memperingatkan pada hari Senin bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh Israel terhadap akses jamaah Muslim ke kompleks Masjid Al-Aqsa mendorong situasi menuju "ledakan".
Yordania memiliki hak asuh atas situs-situs suci Yerusalem, termasuk Al-Aqsa.
Dalam sambutannya di media pemerintah, Safadi mengatakan negaranya menolak langkah Israel yang mengumumkan untuk membatasi akses ke tempat suci tersebut selama Ramadhan, dengan alasan kebutuhan keamanan mengingat perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Yordania menggemakan pandangan Palestina bahwa pembatasan semacam itu merupakan serangan terhadap kebebasan beribadah, katanya.
Jadi Pusat Pendudukan Israel
Baca juga: Amerika Utus Menhan Israel ke Gaza Untuk Survei Lokasi Pembuatan Dermaga Apung
Bagi negara-negara Muslim lainnya, kendali Israel atas wilayah sekitar Al-Aqsa dan penyerbuan yang dilakukan secara rutin terhadap situs tersebut telah lama menjadi isu yang paling dibenci.
Ekstremis Yahudi ingin menghancurkan atau menduduki situs tersebut dan membangun kembali Kuil Sulaiman kuno yang mereka klaim berdiri di situs tersebut ribuan tahun yang lalu.
Pekan lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Al-Aqsa adalah bagian dari Israel.
Dirinya menyarankan umat dari semua agama memiliki hak untuk beribadah di situs Islam tersebut, meskipun hal ini melanggar status quo yang sudah lama ada.
AS hingga UEA Kirim Bantuan ke Gaza
Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA) terus mengirimkan bantuan kemanusiaan lewat udara ke Gaza ketika bulan suci Ramadhan dimulai.