Inilah Deretan Kapal Perang dan Pasukan yang Dibawa AS ke Pantai Gaza: Tentara Asing Injakkan Kaki?
Amerika seudah memberangkatkan deretan kapal perang dan bala tentara mereka menuju mediterian timur dengan tujuan lepas pantai Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Patut dicatat, Amerika Serikat adalah sekutu utama Israel dalam perang genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza.
Negara yang telah mengirimkan senjata bernilai miliaran dolar ke Israel sejak awal perang genosida melawan Gaza tentu saja memiliki kemampuan untuk memberikan tekanan pada entitas pendudukan tersebut, menyerukan gencatan senjata segera dan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa batas.
Baca juga: Warga Palestina yang Antre Cari Makan Ternyata Juga Diseruduk Tank Israel, AS Tunjukkan Dua Muka
Kalau mau simpel, AS bisa saja menekan Israel untuk membuka blokade seluas-luasnya agar bantuan lewat jalur darat selekasnya sampai ke Gaza.
Mesir dan Yordania sudah menyatakan dengan tangan terbuka bersedia membuka perbatasan mereka jika bantuan via jalur darat punya peluang untuk dilakukan.
Masalahnya, Israel, baik militer maupun rakyatnya memblokade jalur darat tersebut.
Militer Israel (IDF) berdalih, Hamas akan sangat mungkin memanfaatkan peluang itu untuk mereorganisir kekuatan.
Sementara warga pemukim Yahudi Israel, memblokade jalur bantuan darat atas niat menghukum kolektif semua penghuni Gaza atas serangan Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 silam.
Analisis lain, pemukim Yahudi mendompleng operasi militer IDF untuk tujuan perluasan pemukiman mereka di Jalur Gaza.
Baca juga: Pemukim Israel Tinggalkan Gaza Pada 2005, Sekarang Mereka Mau Kembali: Awalnya Cuma Bikin Tenda
Pemberian bantuan kemanusiaan -makanan dan kebutuhan pokok- via airdrops akhirnya jadi opsi yang diambil sejumlah negara, termasuk AS.
Namun, efektivitas penerjunan bantuan ini terbilang rendah karena banyaknya jumlah pengungsi Gaza.
Terlebih, pengiriman bantuan ini berisiko justru melukai warga Gaza di mana insiden baru-baru ini menunjukkan kalau parasut palet bantuan tidak berfungsi dan malah menimpa warga yang mengakibatkan kematian.
Baca juga: Parasut Tak Mengembang, Paket Bantuan Udara AS Justru Tewaskan 5 Warga Gaza, Puluhan Luka-luka
Kritikan itu rupanya membuka celah bagi AS untuk menggaungkan niat pembangunan pelabuhan sementara di lepas pantai Gaza tersebut.
Namun, warga Palestina telah menyatakan keraguannya mengenai rencana Uni Eropa mengenai koridor laut dan rencana AS untuk membangun dermaga.
Muncul kekhawatiran, tindakan AS tersebut dapat menjadi awal dari kehadiran militer internasional di tanah Palestina dan pengusiran warga Palestina dengan berbagai dalih.