Berkecepatan 8 Mach, Rudal Hipersonik Houthi Yaman Bisa Jangkau Israel dalam 10 Menit
rudal hipersonik Yaman, berbahan bakar padat, dan memiliki kecepatan 8 Mach atau sekitar 10.000 kilometer per jam.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Berkecepatan 10 Ribu Km Per Jam, Houthi Sukses Uji Coba Rudal Hipersonik Buat Serang Israel
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Ansarallah Houthi Yaman dilaporkan sukses meluncurkan rudal hipersonik dalam sebuah uji coba baru-baru ini.
Sebuah sumber di Sanaa, dilansir PT, mengabarkan uji coba rudal hipersonik itu dilakukan Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi Houthi.
Dikutip RIA Novosti, Kamis (14/3/2024), sumber itu mengatakan, rudal hipersonik Yaman, berbahan bakar padat, dan memiliki kecepatan 8 Mach atau sekitar 10.000 kilometer per jam.
Baca juga: AS Gelar Pembicaraan Rahasia dengan Iran di Oman: Merayu Buat Hentikan Serangan Houthi di Laut Merah
Menurutnya, Angkatan Bersenjata Yaman, bermaksud menggunakan rudal-rudal itu dalam serangannya di Laut Merah, Laut Makran, dan Teluk Aden, serta serangan ke posisi-posisi Israel.
Sumber Yaman, itu juga mengabarkan pengembangan kemampuan rudal, dan drone negara ini dalam kerangka uji coba-uji coba yang dilakukan selama tiga bulan.
Pemimpin Ansarullah Yaman, Sayid Abdul Malik Al Houthi, minggu lalu mengumumkan, Angkatan Bersenjata Yaman, akan terus mengembangkan kemampuan militernya.
Ia mengatakan, "Semua orang akan menyaksikan kemajuan-kemajuan strategis Yaman, dan memosisikan negara ini menjadi salah satu bagian dari segelintir negara dunia dengan kemajuan-kemajuan ini."
Uji coba rudal hipersonik Yaman, dilakukan di tengah upaya negara ini membantu rakyat Palestina, di Gaza, dengan memblokade Laut Merah, bagi kapal-kapal Israel, dan sekutunya.
Langkah tersebut memicu reaksi Amerika Serikat dan Inggris, yang berusaha menghentikan upaya Yaman, membantu Gaza, dengan melancarkan agresi militer ke negara itu.
10 Menit Sampai ke Israel
Disebutkan bahwa rudal semacam itu akan mencapai Israel, yang berjarak lebih dari 2.000 mil dari Yaman, hanya dalam 10 menit.
Mereka juga mengklaim telah meningkatkan rudal dan drone mereka untuk membawa hulu ledak dua kali lebih kuat dari yang mereka miliki di gudang senjata mereka.
AS sebelumnya mengatakan telah mencegat serangan pesawat tak berawak dari Yaman di Laut Merah. Rudal balistik yang ditembakkan tidak mengenai kapal mana pun.
Baca juga: Houthi Tepati Janji Saat Ramadan, Kapal Perang AS USS Laboon Dihantam Rudal Balistik Jarak Jauh
Setelah pembantaian 7 Oktober, Houthi menyerang rute pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai tanggapan atas operasi Israel di Jalur Gaza.
Menurut Houthi, 61 kapal telah diserang.
Penggunaan senjata baru dan canggih oleh mereka "mengejutkan AS dan Inggris," kata seorang juru bicara.
Gangguan terhadap salah satu jalur pasokan maritim paling penting di dunia yang mengarah ke Terusan Suez di Mesir mendorong AS dan Inggris melancarkan serangan udara dan operasi pertahanan di wilayah tersebut.
Houthi adalah organisasi militer yang didukung oleh Iran. Mereka menguasai sebagian besar wilayah Yaman.