Ketakutan Seorang Ibu di Gaza Kehilangan Anak Satu-satunya yang Sedang Sakit dan Kelaparan
Fadi al-Zant membutuhkan makanan dan obat-obatan mendesak yang tidak tersedia di Gaza akibat perang dan pengepungan Israel
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
“Saat ini, dia bergantung pada cairan infus dan ventilator, yang memerlukan pasokan listrik terus-menerus, sesuatu yang juga kurang di Jalur Gaza yang terkepung.”
Shaimaa mengatakan dia berharap anaknya dapat menerima makanan dan pengobatan yang dibutuhkannya.
Ia juga berharap anaknya dapat dibawa ke luar Gaza untuk berobat.
Anak-anak Jadi Korban Perang, Baik karena Pemboman ataupun Kelaparan
Dilansir ABCNews, pengeboman dan serangan darat Israel telah menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan anak-anak.
Anak-anak dan perempuan merupakan hampir tiga perempat dari lebih dari 30.800 warga Palestina yang terbunuh akibat serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Malnutrisi umumnya lambat menyebabkan kematian, terutama menyerang anak-anak dan orang lanjut usia.
Faktor-faktor lain mungkin berperan.
Ibu yang kurang makan akan mengalami kesulitan dalam menyusui anaknya.
Penyakit diare, yang merajalela di Gaza karena kurangnya air bersih dan sanitasi, membuat banyak orang tidak dapat mempertahankan kalori yang mereka konsumsi, kata Anuradha Narayan, pakar nutrisi anak UNICEF.
Malnutrisi melemahkan sistem kekebalan tubuh, terkadang menyebabkan kematian akibat penyakit lain.
Israel sebagian besar menutup akses terhadap makanan, air, obat-obatan dan pasokan lainnya setelah melancarkan serangannya ke Gaza pada 7 Oktober lalu.
Baca juga: Israel Sandera 14 Staf Bulan Sabit Merah Palestina, Keluarga Khawatir Mereka Disiksa IDF
Otoritas Israel hanya mengizinkan sedikit truk bantuan melewati dua penyeberangan di wilayah selatan.
Israel malah menyalahkan kelaparan yang meningkat di Gaza pada badan-badan PBB, dengan mengatakan bahwa mereka gagal mendistribusikan pasokan yang menumpuk di penyeberangan Gaza.
UNRWA, badan PBB terbesar di Gaza, mengatakan Israel membatasi beberapa barang dan memberlakukan pemeriksaan rumit yang memperlambat masuknya barang-barang tersebut.