Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertempuran Makin Brutal, Jenderal Ukraina: Situasi Masih Sulit, Tentara Rusia Banyak yang Tewas

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan situasi di garis depan Ukraina timur masih sulit.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pertempuran Makin Brutal, Jenderal Ukraina: Situasi Masih Sulit, Tentara Rusia Banyak yang Tewas
Kementerian Pertahanan Ukraina
Tank Ukraina di garis depan peperangan di Donbass, Ukraina timur 

Saat ini RUU yang mengatur mobilisasi warga menjadi militer tersebut masih dalam pembahasan di parlemen dan diperkirakan bulan ini akan disahkan.

"Anggota baru yang tersisa akan menggantikan korban dan memenuhi kebutuhan militer lainnya,” menurut kementerian pertahanan Ukraina, dikutip dari Financial Times.

Disebutkan, reformasi wajib militer akan diputuskan oleh parlemen Ukraina akhir bulan ini.

Banyak-pasal-pasal yang diperkirakan memberikan hukuman berat bagi mereka yang menghindari wajib militer dan mengurangi usia yang memenuhi syarat untuk mobilisasi dari 27 menjadi 25 tahun.

Pria dalam usia wajib militer akan diminta untuk menyerahkan data pribadi mereka secara elektronik untuk kemungkinan pemanggilan, berbeda dengan sistem yang berlaku saat ini, yang mengharuskan petugas wajib militer menyerahkan surat-suratnya secara langsung.

Pemerintah Ukraina memperkirakan jumlah calon wajib militer berjumlah 3,7 juta, FT melaporkan. Jumlah tersebut merupakan sepertiga dari 11,1 juta penduduk laki-laki yang akan masuk dalam kelompok usia pasca reformasi.

Sisanya adalah pekerja yang berjuang, cacat, berada di luar negeri, atau dianggap sebagai pekerja kritis yang dilindungi dari mobilisasi.

BERITA REKOMENDASI

Baca juga: Putin Ingatkan Polandia Jika Mengirimkan Tentaranya ke Ukraina

Calon wajib militer sebagian besar tidak bersedia menjawab seruan Kiev, kata surat kabar itu, mengutip survei bulan Februari yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Ukraina, Info Sapiens.

Hampir setengah dari mereka (48 persen) mengatakan mereka tidak siap berperang, dibandingkan dengan 34 persen yang menyatakan siap. Hampir 30 persen mengatakan mereka “sama sekali tidak” siap untuk dimobilisasi, dan ini merupakan jawaban yang paling populer.

“Kampanye perekrutan Kementerian Pertahanan, yang baru saja dimulai dan sejauh ini mencakup sejumlah spesialisasi militer yang terbatas, telah menunjukkan bahwa tidak ada kekurangan pemahaman secara umum," kata Kementerian Pertahanan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas