Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

20 Tewas 155 Orang Terluka karena Tembakan Tank atau Artileri Israel saat Menunggu Bantuan Makanan

Sedikitnya 20 orang tewas, 155 orang terluka dalam penembakan saat menunggu bantuan makanan, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in 20 Tewas 155 Orang Terluka karena Tembakan Tank atau Artileri Israel saat Menunggu Bantuan Makanan
tangkap layar/Photo Credit: AP Photo/Mahmoud Essa
KELAPARAN - Ribuan warga Palestina menunggu datangnya truk bantuan yang ditujukan bagi jutaan pengungsi Gaza yang kelaparan. Pada Kamis (29/2/2024), tentara Israel menembaki kerumuman warga Palestina yang sedang menunggu datangnya bantuan ini, menghasilkan tragedi Tepung Berdarah yang menewaskan 112 warga sipil Palestia di Gaza Utara. 

“Penargetan terhadap mereka yang mencari bantuan untuk membantu memuaskan kelaparan anak-anak mereka semakin meningkat, terutama di Gaza utara,” kata kepala kantor media, Salameh Maarouf dalam sebuah pernyataan.

Secara independen belum terkonfirmasi jumlah korban yang dilaporkan pemerintah Gaza karena kurangnya akses media internasional ke jalur tersebut.

Kantor Koordinasi Bantuan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah mendokumentasikan 14 insiden serupa di dua pintu masuk Kota Gaza antara pertengahan Januari dan akhir Februari, dan setidaknya 11 insiden tambahan antara tanggal 1 dan 8 Maret, di mana setidaknya 28 warga Palestina dilaporkan tewas.

Bulan lalu, lebih dari 100 orang tewas dalam salah satu tragedi terburuk yang terjadi selama perang Israel dengan Hamas.

Pasukan Israel melepaskan tembakan di dekat warga sipil yang berkumpul di sekitar truk bantuan makanan di Gaza utara, dan banyak dari korban tewas tertabrak truk karena kepanikan, yang kemudian dikenal sebagai “Pembantaian Tepung.”

Kelaparan yang ekstrim

Lebih dari 30.000 orang telah terbunuh di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dan penduduk yang tersisa terpaksa meninggalkan rumah mereka saat perang Israel melawan Hamas memasuki bulan keenam.

BERITA REKOMENDASI

Konflik terbaru di Gaza dipicu oleh serangan terhadap Israel selatan oleh kelompok bersenjata Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan lebih dari 200 orang disandera.

Seluruh penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,2 juta orang sedang menghadapi krisis atau tingkat kerawanan pangan akut yang lebih parah, menurut Program Pangan Dunia, yang baru-baru ini memperingatkan bahwa kekurangan gizi pada anak-anak di wilayah kantong tersebut lebih tinggi dibandingkan di mana pun di dunia.

Kekurangan pangan dilaporkan merupakan yang terburuk di Gaza utara, tempat Israel memusatkan serangan militernya pada hari-hari awal perang. Malnutrisi anak di wilayah tersebut sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan di Gaza selatan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pengungsi Palestina mengatakan bahwa mereka berjuang untuk memberi makan anak-anak mereka.

Ibu yang kelaparan tidak mampu menghasilkan cukup ASI untuk menyusui bayinya, kata dokter. Dan para orang tua datang ke fasilitas kesehatan yang kewalahan meminta susu formula.

Israel menegaskan “tidak ada batasan” mengenai jumlah bantuan yang dapat masuk ke Gaza, namun sistem pemeriksaan yang dilakukan terhadap truk bantuan berarti bahwa hanya sebagian kecil dari jumlah makanan dan pasokan lain yang biasanya masuk ke Gaza setiap hari sebelum perang. masuk sekarang.

Jamie McGoldrick, koordinator kemanusiaan PBB yang kembali dari perjalanan dua hari ke Gaza, pada hari Rabu memperingatkan bahwa kelaparan di sana telah mencapai tingkat bencana.

Adele Khodr, direktur regional kantor UNICEF di Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan orang-orang kelaparan, kelelahan dan trauma. Banyak yang bertahan untuk bisa tetap hidup.

(Sumber: CNN)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas