Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berencana Perluas Serangan, Houthi Bakal Tembaki Kapal yang Melintas di Samudra Hindia

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Berencana Perluas Serangan, Houthi Bakal Tembaki Kapal yang Melintas di Samudra Hindia
Al Jazeera
Houthi Yaman telah merekrut 2.000 pasukan baru untuk membantu melancarkan serangan ke kapal-kapal dagang yang terafiliasi dengan Israel dan sekutunya di Laut Merah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, YAMAN – Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi mengancam akan memperluas operasi serangan dengan menarget kapal kargo milik Amerika CS yang melintas di sekitar Samudera Hindia menuju Tanjung Harapan.

“Para pejuang akan terus memperluas efektivitas dan cakupan operasi ke wilayah dan lokasi yang tidak pernah diduga oleh musuh,” tegas Malik al-Houthi.

“Pertempuran utama kami adalah mencegah kapal-kapal yang terkait dengan musuh Israel melewati tidak hanya Laut Arab, Laut Merah dan Teluk Aden, tetapi juga Samudera Hindia menuju Tanjung Harapan," imbuhnya.

Hal ini diungkapkan pimpinan kelompok pro-Iran itu dalam pidatonya, setelah Amerika dan para sekutunya tak kunjung mengambil sikap tegas atas serangan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Gaza.

Baca juga: AS Gelar Pembicaraan Rahasia dengan Iran di Oman: Merayu Buat Hentikan Serangan Houthi di Laut Merah

Seperti baru-baru ini sedikitnya 21 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 150 orang terluka akibat tembakan Israel terhadap kerumunan orang yang menunggu truk bantuan di bundaran Gaza utara.

Sebelumnya, pada tanggal 29 Februari, otoritas kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan di dekat Kota Gaza.

BERITA TERKAIT

Insiden ini yang membuat Houthi geram hingga nekat mengambil langkah lebih agresif, mengintensifkan serangan kepada sekutu yang terafiliasi dengan Israel di wilayah Samudera Hindia, sebagaimana dikutip dari Arab News.

“Kami menegaskan para pejuang kami akan terus memperluas efektivitas dan cakupan operasi bahkan melintasi Samudera Hindia menuju Tanjung Harapan,” tegas Malik al-Houthi.

Adapun konflik ini pertama kali pecah pada November lalu tepatnya setelah Houthi, milisi sayap kanan Iran membombardir rudal ke kapalkapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.

Pejabat Houthi beranggapan blokade dan penyerangan yang mereka lakukan adalah bentuk protes atas agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 31.000 jiwa.

Namun akibat serangan yang dilakukan Houthi di laut merah ratusan kapal harus mengalihkan rute menuju Cape of Good Hope untuk menghindari Terusan Suez dan Laut Merah.

Selain menyebabkan kerusakan, serangan rudal yang dilakukan Houthi juga telah berhasil membuat Kapal AS, Inggris dan Israel boncos, lantaran ketiga kapal ini harus menanggung lonjakan biaya premi atau asuransi yang naik mencapai 50 persen.

Tak sampai disitu, imbas serangan Houthi perusahaan Israel, Amerika dan Inggris yang kini mulai menunda aktivitas perdagangan hingga berimbas pada lesunya nilai ekspor dan impor.

Belum diketahui secara pasti kapan ketegangan ini mereda, namun para analis menilai, apabila perubahan jalur terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat memukul ketiga ekonomi Amerika Cs yang saat ini tengah berada di jurang resesi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas