Museum Holocaust Dibuka di Belanda dengan Aksi Demonstrasi Oleh Kelompok Yahudi dan Pro Palestina
Museum Holocaust telah resmi dibuka di Amsterdam Belanda pada Hari Minggu tanggal 10 Maret lalu.
Penulis: Muhammad Barir
Museum Holocaust Dibuka di Belanda dengan Aksi Lempar Telur Oleh Kelompok Yahudi dan Pro Palestina
TRIBUNNEWS.COM- Museum Holocaust telah resmi dibuka di Amsterdam Belanda pada Hari Minggu tanggal 10 Maret lalu.
Namun berdirinya Museum Holocaust tersebut disambut dengan sebuah aksi demonstrasi pro Palestina bersama sejumlah warga Yahudi, mereka berdemo menyambut berdirinya museum tersebut.
Kembang api dinyalakan dan telur dilempar saat museum Holocaust dibuka di Amsterdam
Pengunjuk rasa Yahudi bergabung dengan kelompok pro-Palestina untuk memprotes presiden Israel Isaac Herzog saat ia menghadiri pembukaan museum Holocaust yang baru.
Kembang api dinyalakan dan telur dilemparkan ketika pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di Amsterdam di mana Museum Holocaust Nasional yang baru telah dibuka.
Kunjungan presiden Israel ke Museum Holocaust Nasional yang baru dibuka di Amsterdam telah memicu protes di kota tersebut.
Ribuan pengunjuk rasa terdengar meneriakkan "tidak ada lagi sekarang" dan "gencatan senjata sekarang" di Waterloo Square di pusat kota Amsterdam, dekat museum yang mengadakan upacara pembukaan pada hari Minggu dan mengundang tamu termasuk presiden Israel Isaac Herzog dan Raja Belanda Willem-Alexander .
Mereka para demonstran juga memegang bendera Palestina dan tanda-tanda yang bertuliskan "Yahudi menentang genosida" dan "cucu dari seorang penyintas bencana mengatakan: Hentikan Holocaust Gaza".
Baca juga: Dokumentasikan Penderitaan Korban Nazi, Museum Holocaust Pertama di Belanda Dibuka
Kelompok anti-Zionis Yahudi Belanda, Erev Rave, mengorganisir protes tersebut bersama Komunitas Palestina Belanda dan Sosialis Internasional.
Sementara kelompok hak asasi manusia Amnesty International memasang tanda jalan memutar di sekitar museum untuk mengarahkan Herzog ke Mahkamah Internasional di Den Haag.
Para aktivis penyelenggara protes menekankan bahwa mereka memprotes kehadiran Herzog dan perang di Gaza, bukan terhadap museum dan apa yang diperingatinya.
“Bagi kami orang-orang Yahudi, museum-museum ini adalah bagian dari sejarah kami, masa lalu kami,” kata Joana Cavaco, seorang aktivis anti-perang yang tergabung dalam kolektif Yahudi Erev Rav, berbicara kepada massa menjelang upacara tersebut.
“Bagaimana mungkin ruang sakral seperti itu digunakan untuk menormalkan genosida saat ini?”