Putin Minta Warga di 4 Wilayah Ukraina yang Dicaplok Ikut Milih pada Pemilu Presiden Rusia 2024
Vladimir Putin meminta warga di 4 wilayah Ukraina yang dicaplok untuk ikut memilih di pemilu presiden Rusia 2024 pada 15-17 Maret 2024.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar pemilu presiden Rusia 2024 di empat wilayah Ukraina yang dicaplok pada September 2022 lalu dan Krimea yang dicaplok pada tahun 2014.
Empat wilayah tersebut yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia, yang akan berpartisipasi dalam pemilu presiden Rusia mulai hari ini, Jumat (15/3/2024) hingga Minggu (17/3/2024).
Putin pun meminta warga Ukraina di empat wilayah tersebut untuk ikut memilih dalam pemilu presiden Rusia.
Di empat wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia, Kremlin mengirim petugas pemungutan suara ke rumah warga, sambil membawa kotak suara agar mereka bisa memilih di rumah mereka.
"Kota Mariupol adalah simbol mimpi buruk militer Rusia dan proses pemilu yang hancur," kata Wali Kota Mariupol di Ukraina, Vadym Boychenko, kepada AP News, Jumat.
Ia lalu bercerita tentang seorang warga Ukraina di Mariupol, Donetsk, yang dipaksa untuk ikut memilih di pemilu Rusia.
"Seorang wanita ditemani oleh dua pria militer Chechnya dengan senapan muncul di apartemen tetangganya, sambil membawa kotak suara dan menjelaskan bahwa memilih bukanlah pilihan," lanjutnya.
Sebelumnya, kampanye yang dilakukan Putin juga terkesan halus, dengan menyisipkan simbol V yang mengacu pada nama depannya dengan warna bendera Rusia.
Selain itu, pemerintah Rusia berusaha mendorong warga Ukraina dengan papan reklame dan poster dengan kata-kata "untuk memilih presiden kita" dan "mengambil bagian dalam masa depan kita".
Putin Ajak Warganya Tidak Golput
Menjelang pemilu presiden Rusia, Putin berpidato di depan warga Rusia pada Kamis (14/3/2024) malam.
Baca juga: Putin: Sangat Konyol Jika Rusia Mau Damai Gara-gara Ukraina Krisis Amunisi
Putin meminta mereka memilih dengan bijak di tengah situasi perang dengan Ukraina, yang akan memberikan tantangan yang kompleks ke depannya.
“Anda menyadari betapa sulitnya masa yang dialami negara kita, betapa kompleksnya tantangan yang kita hadapi di hampir semua lini,” kata Putin, dikutip dari The Moscow Times.
“Biar saya perjelas, partisipasi dalam pemilu ini adalah demonstrasi sentimen patriotik,” tambahnya.
Putin mengatakan tentara Rusia di garis depan juga akan memilih dalam pemilu presiden Rusia, yang ia puji sebagai pahlawan.
“Pejuang kita di garis depan juga akan memilih. Mereka menunjukkan keberanian dan kepahlawanan, membela Tanah Air dan berpartisipasi dalam pemilu, memberikan contoh bagi kita semua,” kata Putin.
Sejumlah Warga Luhansk Dukung Putin
Beberapa warga Luhansk mengatakan mereka akan memilih Putin.
“Saya akan memilih Putin, karena saya tidak mengenal orang lain,” kata Veronica (30), seorang perawat yang nama lengkapnya dirahasiakan.
“Saya sangat percaya padanya sehingga kandidat lain tidak lagi cocok untuk saya,” kata Tatiana (20), seorang pelajar yang nama lengkapnya juga dirahasiakan.
Rusia menggelar pemilu presiden pada 15-17 Maret 2024.
Banyak pengamat yang berpendapat pemilu kali ini akan kembali dimenangkan oleh Putin, yang memungkinkannya untuk berkuasa selama enam tahun lagi.
Putin akan melawan tiga kandidat yaitu Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru; Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal; dan Nikolai Kharitonov dari Partai Komunis.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)