Netanyahu Berulah, Setujui Rencana Serangan Rafah ketika Kapal Bantuan Mencapai Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyetujui rencana serangan ke Rafah ketika kapal bantuan dari Spanyol tiba di Gaza.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
Sementara produksi pangan di Gaza sendiri sangat terkena dampaknya, dengan pertanian, toko roti, dan pabrik hancur atau tidak dapat diakses.
Baca juga: Ribuan Warga Israel Mendemo Netanyahu, Minta Wajibkan Yahudi Ultra-Ortodoks Ikut Perang di Gaza
Cara tercepat dan paling efektif untuk menyalurkan bantuan ke wilayah tersebut adalah melalui jalan darat, namun lembaga bantuan mengatakan pembatasan yang dilakukan Israel berarti hanya sedikit bantuan yang bisa masuk.
Program Pangan Dunia (WFP) harus menghentikan sementara pengiriman tanah setelah konvoi mendapat tembakan dan penjarahan.
Dan serangan udara berubah menjadi mematikan minggu lalu ketika lima orang dilaporkan tewas ketika parasut gagal dan mereka terkena paket bantuan.
PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan "hampir tidak bisa dihindari" di Gaza tanpa tindakan segera.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell menuduh Israel menciptakan bencana "buatan manusia" dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Baca juga: Hamas Rilis 4 Tuntutan ke Israel Lewat Mesir-Qatar, Kantor Netanyahu Beri Komentar
Israel dengan keras membantah bahwa pihaknya bersalah atas kekurangan pangan di Gaza karena mengizinkan bantuan melalui dua penyeberangan di selatan.
Sebaliknya, mereka menyalahkan lembaga-lembaga bantuan atas kegagalan logistik.
Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 31.341 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
(Tribunnews.com/Whiesa)