Ada Masalah Lagi, FAA Tangguhkan 177 Penerbangan Akibat Insiden Pesawat Boeing 737
Boeing 737 MAX kemudian diizinkan kembali terbang oleh beberapa negara pada tahun 2021.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat menangguhkan 171 penerbangan di bandara Internasional Medford Rogue Valley Oregon, buntut Boeing 737-800 yang kembali mengalami masalah saat melakukan penerbangan.
Dalam laporan yang dirilis FAA, dijelaskan bahwa pihaknya kini tengah menangguhkan penerbangan di Bandara Medford Rogue Valley karena harus menyelidiki masalah pada pesawat Boeing 737-800 milik Maskapai United Airlines yang kehilangan panel eksternal saat melakukan penerbangan dari San Francisco ke Oregon Selatan pada Jumat lalu (15/3/2024).
“Maskapai United Airlines dengan nomor penerbangan 433 berangkat dari San Francisco sekitar pukul 10:20 waktu setempat, dan mendarat dengan selamat, namun begitu pesawat mencapai gerbang, sebuah panel eksternalnya ditemukan hilang,” kata direktur bandara Amber Judd dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Ada Masalah di Bagian Bodi, 50 Pesawat Boeing 737 Max Batal Dikirim
Meski 139 penumpang dan enam awak berhasil mendarat dengan selamat, di Bandara Internasional Medford Rogue Valley di Oregon, namun insiden ini kembali menjadi pukulan besar bagi pesawat Boeing 737 yang beberapa bulan terakhir terus terjegal sejumlah kasus.
“Tak ada korban jiwa, namun kami akan melakukan penyelidikan untuk lebih memahami bagaimana kerusakan ini terjadi," tambah Judd.
Daftar Masalah Pada Pesawat Boeing
Insiden seperti ini bukan kali pertama yang dialami Boeing 737, sejak beberapa tahun terakhir pesawat jet 737 telah berulang kali terjerat masalah keamanan seperti pada 2019 silam, pesawat ini dilarang terbang selama 18 bulan akibat dua kecelakaan yang terjadi di Indonesia pada 2018 dan Ethiopia pada 2019, yang menewaskan 346 orang.
Boeing 737 MAX kemudian diizinkan kembali terbang oleh beberapa negara pada tahun 2021.
Namun pada 2024 awal, pengiriman 50 unit jet 737 MAX besutan Boeing kembali ditangguhkan imbas masalah pada bagian bodi pesawat, hal tersebut diungkap langsung oleh Stan Deal, CEO Boeing Commercial Airplanes.
Dalam laporan tertulisnya CEO dari perusahaan pembuat pesawat terkemuka asal Amerika Serikat ini mengungkapkan bahwa 50 unit pesawat jet 737 mengalami masalah, dimana terdapat dua lubang yang tak di bor di bagian bodi pesawat.
“Pemasok memberitahu kami mengenai ketidaksesuaian di beberapa bagian pesawat 737, dimana ada dua lubang yang kemungkinan tidak dibor sesuai dengan standar yang kami butuhkan,” jelas Stan Deal, sebagaimana dilansir dari CNN International.
Akibatnya 50 pesawat jet Boeing 737 Max kini tak dapat dikirimkan ke para klien sesuai dengan kontrak perjanjian yang telah tertera, karena perusahaan memerlukan waktu tambahan untuk melakukan inspeksi dan perbaikan.
Sementara Ed Clark eksekutif produsen pesawat Boeing resmi dipecat dari kursi jabatan kepala program 737 Max, menyusul adanya temuan masalah keselamatan pada 737 Max pesawat terlaris Boeing.