Kepala Staf IDF-Menkeu Israel Ribut Soal Penunjukan Kolonel di Posisi Penting dan 52 Perwira Baru
Perselisihan itu disebutkan terjadi antara Kepala Staf angkatan bersenjata Israel Herzi Halevi dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Kepala Staf IDF dan Menkeu Israel Ribut Soal Penunjukan Kolonel dan 52 Perwira Baru
TRIBUNNEWS.COM - Lingkaran otoritas keamanan Israel dilaporkan kembali didera perselisihan.
Kali ini terkait penunjukan baru tentara-tentara Israel yang akan bertugas terkait situasi Perang Gaza.
Perselisihan itu disebutkan terjadi antara Kepala Staf angkatan bersenjata Israel Herzi Halevi dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich.
Baca juga: Menteri Israel: Perang Lawan Hamas Jalan Terus Saat Ramadan, Mesir Bantu Siapkan Serbuan Rafah
Radio Tentara Israel mengumumkan, Senin (18/3/2024) kalau Kepala Staf IDF akan melakukan rotasi dan melakukan penunjukan baru perwira berpangkat kolonel di angkatan bersenjata IDF.
Disebutkan, rotasi itu melibatkan penunjukan 52 perwira baru, termasuk dua di posisi krusial dan sensitif.
"Dua posisi ini yang berkaitan dengan hubungan (kerja) langsung mereka, perang di Gaza, dan (penyidikan) kegagalan (antisipasi) Operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober yang dilancarkan oleh perlawanan Palestina yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam," tulis laporan Khaberni.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan, kedua posisi tersebut adalah perwira intelijen Komando Selatan tentara, dan kepala Departemen Koordinasi dan Penghubung, yang bertanggung jawab membawa bantuan ke Gaza.
Halevi mengatakan, penentangan penunjukan perwira barui akan merugikan tugasnya.
Tetapi Smotrich, di sisi lain, menuduh kepala staf tentara Israel itu gagal dan meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk campur tangan guna mencegah penunjukan personel militer yang akan datang.

Wacana Pembubaran Kabinet Perang
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menghapus kabinet perang, menurut media Israel yang dikutip AlMayadeen.
Kabinet perang Israel didirikan setelah serangan 7 Oktober, beranggotakan 5 orang yaitu Netanyahu, Menteri Keamanan Yoav Gallant, pemimpin "Persatuan Nasional" Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, serta Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.
Kabinet perang bertugas mendiskusikan serta mengambil keputusan mengenai situasi saat ini di Gaza.
Meskipun Benny Gantz dan Gadi Eizenkot berada di pihak oposisi dalam pemerintahan, keduanya memilih untuk mengesampingkan perbedaan mereka dengan Netanyahu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.