Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Terkait Israel Tabrak Crane di Pelabuhan Turki, Indikasi Ada Hubungan Dagang Turki dan Israel

Sebuah kapal yang terkait dengan Israel karam di pelabuhan Turki, menyoroti berlanjutnya perdagangan antara Israel dan Turki.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Kapal Terkait Israel Tabrak Crane di Pelabuhan Turki, Indikasi Ada Hubungan Dagang Turki dan Israel
Foto: Tangkapan layar medyabar
Kapal kontainer berbendera Hong Kong YM Witness bertabrakan dengan empat Crane di pelabuhan Evyap Turki dekat Istanbul pada 16 Maret. 

Kapal yang Terkait dengan Israel  Tabrak Crane di Pelabuhan Turki, Indikasi Hubungan Dagang Turki-Israel Lanjut Terus

TRIBUNNEWS.COM- Kapal kontainer berbendera Hong Kong YM Witness bertabrakan dengan empat crane di pelabuhan Evyap Turki dekat Istanbul pada 16 Maret.

Sebuah kapal yang terkait dengan Israel menabrak crane di pelabuhan Turki, insiden ini mengungkap fakta lain, terkait masih berlanjutnya hubungan perdagangan antara Israel dan Turki.

Padahal, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat kritis terhadap genosida Israel di Gaza.

Terkait insiden ini, Recep Tayyip Erdogan tampaknya tidak mengambil langkah apa pun untuk menghentikan perdagangan penting antara kedua negara.

Kapal YM Witness bertabrakan dengan empat crane atau derek kapal ke pantai di pelabuhan Evyap Turki dekat Istanbul pada 16 Maret.

Tabrakan itu menghancurkan tiga derek pelabuhan dan menyebabkan beberapa kontainer jatuh dari kapal ke dalam air.

Berita Rekomendasi

Insiden itu terjadi saat kapal kontainer sepanjang 368 meter itu berlabuh di bawah pengawasan pilot.

Kementerian Transportasi dan Infrastruktur di Turki melaporkan tidak ada yang terluka atau tewas dalam insiden tersebut.

Jurnalis Turki Metin Cihan melaporkan bahwa menurut MarineTraffic.com, Saksi YM datang dari pelabuhan Ashdod di Israel.

Ini memberi kesan bahwa kapal tersebut sedang mengambil kargo untuk diangkut kembali menuju Israel.


Pemerintah Turki sangat Kritis terhadap Israel

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat mengkritik negara-negara yang tidak mengambil tindakan terhadap “kebijakan genosida” Israel di Gaza.

“Pernahkah Anda melihat orang-orang yang terus-menerus memberi ceramah kepada umat manusia tentang hak asasi manusia dan hukum, mengambil tindakan melawan kebijakan genosida Israel?” kata Erdogan dalam sebuah acara memperingati Hari Perempuan Internasional di kota metropolitan Istanbul.

Namun, seperti yang dilaporkan di media The Cradle pada tanggal 14 Maret, "Ketegangan politik yang terlihat secara publik antara Ankara dan Tel Aviv tampaknya tidak berdampak pada bidang komersial."

"Hubungan ekonomi Turki-Israel berkembang pesat tidak seperti sebelumnya. Turki terus memenuhi kebutuhan penting Israel akan baja, semen, sayuran, buah-buahan, mobil, dan peralatan listrik, sementara Zorlu Holding memenuhi 7 persen kebutuhan listrik Israel berkat investasi energinya di negara Zionis."

Mayoritas operasi perdagangan dan pelayaran dilakukan oleh perusahaan yang berafiliasi dengan Asosiasi Industrialis dan Pengusaha Independen (MUSIAD), sebuah kelompok yang didukung oleh Erdogan. Pelabuhan Evyap adalah anggota asosiasi ini.

Israel juga terus membeli sebagian besar minyaknya dari Azerbaijan, yang mengangkutnya melalui Turki melalui pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan.

Erdogan tidak mengambil langkah apa pun untuk memblokir aliran minyak penting ini ke Israel di tengah genosida warga Palestina di Gaza.

Turki juga sebelumnya bekerja sama dengan Israel untuk memasok minyak dari Irak-Kurdistan mulai tahun 2014.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas