Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Target Sah Serangan Rusia, Kepala Staf Angkatan Darat Perancis: Kami Siap Perang

Prancis menyatakan siap mengirim tentara mereka membantu Ukraina menghadapi Rusia. Moskow merespons dan menyatakan sah jadi target serangan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jadi Target Sah Serangan Rusia, Kepala Staf Angkatan Darat Perancis: Kami Siap Perang
FILE PHOTO. © Getty Images / Mateusz Slodkowski; DeFodi Images News
Angkatan Bersenjata Prancis menyatakan siap perang merujuk pada eskalasi situasi perang Rusia-Ukraina. 

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan agar tidak melakukan eskalasi dan mengatakan bahwa bentrokan langsung antara NATO dan Rusia akan “selangkah lagi menuju Perang Dunia III skala penuh. ”

Pasukan Perancis saat melakukan patroli di Gao, Mali
Pasukan Perancis saat melakukan patroli di Gao, Mali (AP)

Target Serangan Sah Rusia

Adapun Intelijen Rusia sudah mencium adanya upaya untuk mengirimkan sebanyak 2.000 tentara Prancis ke Ukraina.

Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia Sergey Naryshkin mengungkapkan, Prancis saat ini sedang mempersiapkan langkah-langkah pengiriman serdadunya ke Kiev.

"Tentara Prancis memang akan menjadi, target prioritas yang sah untuk serangan Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Naryshkin dikutip dari Russia Today, Rabu (20/3/2024).

Dikutip dari Russia Today, militer dan pejabat tinggi Rusia telah berulang kali menunjuk pada kehadiran tentara bayaran Perancis yang sudah berperang untuk Kiev di lapangan.

Pada pertengahan Januari, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa lebih dari 60 orang asing, sebagian besar warga negara Perancis, tewas dalam serangan presisi tinggi terhadap “tempat berkumpul sementara para pejuang asing.”

Dalam pernyataannya pada hari Selasa, kepala SVR mengatakan Angkatan Bersenjata Perancis menjadi “prihatin” dengan meningkatnya jumlah warga negara Perancis yang meninggal di Ukraina.

Berita Rekomendasi

Tingkat korban diduga telah melampaui “ambang batas psikologis” dan dapat memicu protes, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa pemerintahan Macron menyembunyikan informasi ini dan “menunda” kapan informasi tersebut harus diungkapkan.

Menurut kepala intelijen, militer Prancis khawatir dengan rencana pemerintah mengirim kontingen ke Ukraina, mengingat operasi semacam itu akan sulit dilakukan tanpa sepengetahuan Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas