Reaksi Israel soal Kanada yang akan Setop Pasokan Senjata dan Amunisi
Israel bereaksi terhadap Kanada yang akan setop pasokan senjata ke Israel. Menteri Luar Negeri Israel menyesalkan keputusan Kanada.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Pada awal Maret, aktivis pro-Palestina dan hak asasi manusia menggugat Kanada untuk mencegah transfer ekspor militer ke Israel.
Alasannya karena senjata tersebut dapat digunakan untuk melanggar hukum internasional dan melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza.
Gugatan tersebut kemungkinan besar mendorong keputusan Kanada baru-baru ini, seperti diberitakan National Review.
Jumlah korban
Agresi Israel masih berlanjut di Jalur Gaza, dilaporkan ada 31.726 kematian warga Palestina dan 73.792 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (18/3/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel