Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Jumlah Pemilih Kulit Hitam Pendukung Donald Trump Capai Rekor Tertinggi?

Jajak pendapat menunjukkan bahwa popularitas Donald Trump semakin meningkat di kalangan pemilih kulit hitam Amerika.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengapa Jumlah Pemilih Kulit Hitam Pendukung Donald Trump Capai Rekor Tertinggi?
CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengangkat tangannya ketika ditanya oleh para wartawan di markas International Brotherhood of Teamsters, Washington, 31 Januari 2023. 

Pada pemilihan presiden AS tahun 2020, dukungan terhadap Trump di kalangan pemilih kulit hitam telah melonjak menjadi 12 persen.

Meskipun jajak pendapat saat ini berbeda-beda, survei terbaru dari GenForward menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan hari ini, 17 persen pemilih kulit hitam akan memilih Donald Trump sementara 20 persen mengatakan mereka akan memilih orang lain selain Trump atau Biden.

Blok pemilih kulit hitam merupakan hal yang unik di AS.

Saat ini, mereka adalah satu-satunya kelompok pemilih yang secara konsisten mengidentifikasi diri mereka dengan Partai Demokrat – 77 persen pemilih kulit hitam mendukung Partai Demokrat pada tahun 2020.

Sebagai perbandingan, 42 persen pemilih kulit putih dan 63 persen pemilih Latin mengidentifikasi diri mereka sebagai Demokrat.

Namun kini, hanya 63 persen pemilih kulit hitam – angka terendah sejak GenForward mulai mengumpulkan data pada tahun 1999 – mengatakan bahwa mereka akan mendukung Biden tahun ini, menurut survei tersebut.

Angka-angka ini dapat menimbulkan masalah bagi Partai Demokrat dalam pemilihan presiden bulan November mendatang, terutama di negara-negara bagian yang belum menentukan pilihan (swing states).

Baca juga: Donald Trump Prediksi jika Dia Kalah Tahun Ini, Pemilu AS akan Berakhir

Berita Rekomendasi

Mirip dengan strategi Partai Demokrat pada pertengahan abad ke-19, Trump berupaya menarik pemilih kulit hitam yang tidak puas untuk bergabung dengan Partai Demokrat.

Trump juga mengklaim bahwa warga kulit hitam Amerika memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik di bawah kepemimpinannya dengan angka pengangguran yang sangat rendah.

Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa penurunan ini merupakan kelanjutan dari tren penurunan yang dimulai pada masa pemerintahan Obama.

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan Trump Tower menuju pengadilan federal Manhattan untuk sidang pencemaran nama baik yang kedua terhadapnya, di New York City pada 17 Januari 2024.
Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan Trump Tower menuju pengadilan federal Manhattan untuk sidang pencemaran nama baik yang kedua terhadapnya, di New York City pada 17 Januari 2024. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Tidak ada pemilu lagi di AS

Dilansir dari The Guardian, Trump sempat berkelakar di hadapan para pendukungnya di Ohio pada Sabtu (16/3/2024), apabila dirinya kalah dalam Pilpres AS 2024, maka kemungkinan tidak akan ada lagi pemilihan di AS.

"Jika kita tidak memenangkan pemilu kali ini, saya rasa tidak akan ada lagi pemilu di negara ini," kata kandidat Calon Presiden (Capres) Partai Republik tersebut, dikutip dari Reuters.

“Sekarang, jika saya tidak terpilih, ini akan menjadi pertumpahan darah. Itu akan menjadi yang terkecil. Ini akan menjadi pertumpahan darah bagi negara ini,” katanya, tapi Trump tidak menguraikan maksud pernyataannya.

Menanggapi pidato Trump, Juru bicara tim kampanye Joe Biden, James Singer mengecam ekstremisme Donald Trump.

“Dia menginginkan tanggal 6 Januari lagi, tetapi rakyat Amerika akan memberinya kekalahan lagi dalam pemilu bulan November ini karena mereka terus menolak ekstremismenya, kecintaannya pada kekerasan, dan kehausannya akan balas dendam," ucapnya.

Untuk dicatat, Amerika Serikat akan menggelar pemilihan presiden pada 5 November 2024 mendatang.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas