Populer Internasional: Sistem Pertahanan Israel Gagal Cegat Rudal Houthi - Putin Ubah Taktik Perang
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya sistem pertahanan rudal Israel yang tidak mampu mencegat rudal balistik milik Houthi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Reshuffle ini digelar setelah Ukraina memorak-porandakan armada Laut Hitam Rusia di pelabuhan Krimea, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun akibat serangan tersebut 21 kapal andalan Moskow termasuk kapal patroli militer dilaporkan hancur dan tenggelam.
Bahkan beberapa waktu lalu Moskow terpaksa memindahkan kapal-kapalnya dari pangkalan angkatan laut bersejarah Sevastopol di Krimea ke pelabuhan Novorossiysk, lebih jauh ke timur untuk menghindari serangan Ukraina.
Insiden tersebut menjadi hal yang memalukan bagi Moskow, pejabat gedung putih Moskwa menilai Laksamana Nikolai Evmenov telah gagal menjalan tugasnya, alasan tersebut yang membuat Presiden Putin memutuskan untuk melakukan pergantian taktik perang dengan memecat Laksamana Nikolai Evmenov dari jabatan Komandan Armada Laut Rusia pada 12 Maret lalu, dikutip dari Al Jazeera.
3. Paris Akan Kirim 2.000 Tentara ke Ukraina, Rusia: Tentara Prancis Target Prioritas Serangan
Intelijen Rusia mencium adanya upaya untuk mengirimkan sebanyak 2.000 tentara Prancis ke Ukraina.
Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia Sergey Naryshkin mengungkapkan, Prancis saat ini sedang mempersiapkan langkah-langkah pengiriman serdadunya ke Kiev.
"Tentara Prancis memang akan menjadi, target prioritas yang sah untuk serangan Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Naryshkin dikutip dari Russia Today, Rabu (20/3/2024).
Hal ini senada dengan pernyataan PM Prancis Emmanuel Macron bulan lalu bahwa dia tidak dapat mengesampingkan kemungkinan pengiriman tentara Barat untuk membantu Kiev.
Saat itu Macron menuding Rusia adalah musuh, namun ia menyangkal Paris berperang melawan mereka.
Dikutip dari Russia Today, militer dan pejabat tinggi Rusia telah berulang kali menunjuk pada kehadiran tentara bayaran Perancis yang sudah berperang untuk Kiev di lapangan.
Baca juga: Putin Menang Pilpres Rusia, Hamas Berharap Persahabatan dengan Moskow Makin Erat
4. Kronologi 6 WNI di Hong Kong Rampok Jam Tangah Mewah Total Rp 12 Miliar
Enam warga negara Indonesia (WNI) ditangkap Kepolisian Hong Kong (HKPF) atas dugaan terlibat perampokan bersenjata tajam di sebuah toko jam tangan mewah di kota itu.
Nilai perampokan toko jam mewah di daerah Causeway Bay itu dilaporkan mencapai total Rp 12 miliar.
HKPF menduga berbagai kejahatan perampokan tersebut dilakukan oleh sindikat.