Israel Ungkap Ganasnya Hizbullah: 3.500 Rudal dan Roket Diluncurkan dari Lebanon, Banyak IDF Tewas
Tentara Israel atau pasukan pertahanan Israel (IDF) kembali menjadi korban tewas di Gaza, kali ini usai berperang melawan Hizbullah.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 17 tentara Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok Hizbullah Lebanon sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada awal Oktober 2023.
Kabar itu dilaporkan sebuah outlet media Israel pada Rabu malam (20/1/2024).
“17 tentara Israel tewas, sebagian besar dari mereka menjadi korban rudal anti-tank dan drone yang diluncurkan Hizbullah dari Lebanon selatan, sejak dimulainya konfrontasi,” kata Otoritas Penyiaran Israel.
Di sisi lain pihak berwenang Israel biasanya tidak mengumumkan kematian tentara dalam konfrontasi yang sedang berlangsung di perbatasan utara Israel.
Otoritas penyiaran Israel itu juga mencatat bahwa tentara Israel telah mendeteksi peluncuran 3.500 rudal dan roket dari wilayah Lebanon menuju Israel sejak dimulainya pertempuran dengan Hizbullah.
Tentara juga mendeteksi peluncuran 38 roket dari wilayah Suriah, mengutip Anadolu Agency.
Update Jumlah Korban di Gaza
Israel terus melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza hingga membuat warga sipil menjadi korban.
Kini hampir 32.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza.
Dan lebih dari 74.000 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok, mengutip Anadolu Agency.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan.
Baca juga: Serbu Lagi RS Al-Shifa, Israel Pertontonkan 3 Masalah Besar, Hamas Masih Bercokol di Gaza Utara
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Senator AS Geram dengan Israel
Senator Independen Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders tegas meminta AS untuk tak lagi mendanai 'kekejaman' Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Sanders mengatakan bahwa, tidak seharusnya AS terlibat dalam tragedi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata itu.
Dirinya juga menyebut tidak seharusnya AS mendanai mesin perang yang di pakai anak buah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.