Selain rudal balistik anti-kapal, Houthi juga telah meluncurkan rudal jelajah anti-kapal, drone serang satu arah, dan kendaraan permukaan tak berawak, atau USV, yang pada dasarnya adalah drone yang berisi bahan peledak.

Meskipun Houthi belum berhasil menyerang kapal perang AS atau koalisi, pertempuran antara kedua belah pihak terjadi hampir setiap hari.

Bersamaan dengan tindakan Prancis pada Kamis, misalnya, pasukan Jerman dan Amerika masing-masing menghancurkan sebuah kapal drone Houthi, kata Kurilla dalam kesaksiannya di depan Komite Angkatan Bersenjata AS.

Pasukan AS juga secara rutin melakukan serangan pendahuluan di Yaman, menghancurkan rudal dan drone Houthi sebelum pemberontak sempat meluncurkannya ke Laut Merah atau Teluk Aden.

Namun sejumlah laporan dari Yaman, serangan AS itu juga berimbas pada kerusakan fasilitas sipil.

Sementara itu, Operasi Aspides Uni Eropa – yang kini telah aktif selama lebih dari sebulan – mengatakan pada Rabu kalau sebuah helikopter Perancis menembak jatuh pesawat tak berawak Houthi yang menimbulkan ancaman bagi kapal-kapal komersial.

(oln/bi/*)