Musuh Houthi di Laut Merah Bertambah, Prajurit AL Perancis Sibuk Tangkis Rudal dari Yaman
Kelompok Houthi Yaman dikeroyok angkatan laut negara Barat di Laut Merah mulai AS, Inggris, Jerman, dan terbaru angkatan laut Perancis.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Musuh Houthi di Laut Merah Bertambah, Prajurit AL Perancis Sibuk Tangkis Rudal dari Yaman
TRIBUNNEWS.COM - Musuh kelompok Ansarallah Houthi Yaman di Laut Merah bertambah seiring keterlibatan Angkatan Laut Perancis dalam sebuah manuver tempur.
Rekaman baru dirilis dari kapal fregat Perancis yang beroperasi di Laut Merah selatan menunjukkan kapal perang tersebut menembak jatuh rudal balistik Houthi pada Kamis (21/3/2024).
Baca juga: Poros Milisi Kepung Israel: Milisi Irak Serang Ben Gurion, Houthi Hajar Eilat, Hizbullah Sasar Utara
Fregat tersebut, yang dikerahkan ke wilayah tersebut sebagai bagian dari misi keamanan Uni Eropa Operasi Aspides, menghancurkan tiga rudal balistik dalam insiden tersebut.
"Hal ini menandai salah satu pertempuran terbaru antara angkatan laut Barat dan kelompok Houthi yang didukung Iran," tulis laporan insider.
Dalam video yang dibagikan ke media sosial oleh militer Prancis, terlihat para pelaut AL Perancis sibuk bekerja di ruang kendali kapal fregat tersebut.
Rudal permukaan-ke-udara kemudian ditembakkan dari peluncur. Beberapa saat kemudian, rudal itu mencegat target di udara.
Perancis adalah salah satu dari beberapa negara yang bekerja sama dengan Angkatan Laut AS untuk melindungi jalur pelayaran internasional dari Houthi.
Houthi diketahui telah berbulan-bulan tanpa henti menembakkan drone dan rudal ke kapal-kapal yang berlayar di lepas pantai Yaman untuk mendukung Gaza dan Palestina atas agresi brutal Israel.
Houthi menggarisbawahi, serangan hanya tertuju pada kapal-kapal berentitas Israel, AS, Inggris, dan negara-negara sekutu pendudukan.
Jenderal Michael Kurilla, komandan Komando Pusat AS, atau CENTCOM, mengatakan kepada anggota parlemen pada Kamis, kalau pasukan Perancis menghancurkan dua rudal balistik anti-kapal Houthi pada hari sebelumnya.
Laporan ini kemungkinan merujuk pada insiden ini, yang pada saat itu belum dikonfirmasi oleh Paris. .
Houthi mulai menembakkan rudal balistik anti-kapal pada akhir tahun 2023, menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam pertempuran.
Sejak saat itu,gerakan Yaman ini telah menembakkan rudal-rudal tersebut secara rutin, dan baru-baru ini menggunakannya untuk menenggelamkan kapal pertama mereka dan melancarkan serangan fatal pertama mereka – keduanya terjadi dalam beberapa minggu terakhir.