Teror di Crocus Tak Pengaruhi Serangan Rusia, Rudal dan Drone Terus Beterbangan di Angkasa Ukraina
Rusia terus membombardir Ukraina dengan persenjataannya baik dari darat maupun udara.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Teror di Crocus yang menyebabkan 133 warga Rusia tewas dan Hari Berkabung atas teror tersebut tidak mempengaruhi serangan Rusia terhadap Ukraina.
Rusia terus membombardir Ukraina dengan persenjataannya baik dari darat maupun udara.
Media Kiev, Ukrainska Pravda memberitakan bahwa pada Sabtu (23/3/2024) malam hingga Minggu paginya, Rusia terus menyerang Ukraina.
Baca juga: Putin: Pelaku Penembakan di Moskow Hampir Lari ke Ukraina, Rusia akan Hukum Mereka
Kota-kota yang menjadi sasaran antara lainn, Dnipropetrovsk, Kherson, Mykolaiv, Odesa, Sumy, Kyiv, Oblast Volyn dan Lviv.
Akibat serangan gabungan rudal dan drone sejumlah fasilitas penting mengalami kerusakann. Fasilitas listrik di Oblast Lviv dihancurkan dan menyebabkan ribuan orang kehilangan aliran listrik di Oblast Dnipropetrovsk.
Maksym Kozytskyi, Kepala Administrasi Militer Oblast Lviv mengatakan, drone Shahed menyerang fasilitas infrastruktur penting di Oblast Lviv semalam.
"Kebakaran terjadi. Petugas pemadam kebakaran sedang bekerja di lokasi kejadian. Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan," ujarnya.
Serhii Lysak, Kepala Administrasi Militer Oblast Dnipropetrovsk mengatakan, 3.000 rumah dengan total populasi 76.000 jiwa kini tidak memiliki fasilitas pemanas karena dihancurkan Rusia. Salah satu fasilitas medis mengalami pemadaman listrik. Pasokan listrik telah pulih.
"Puing-puing yang berjatuhan telah merusak jaringan pemanas dan saluran listrik di [kota] Kryvyi Rih. Beberapa rumah ketel di kota telah ditutup karena penurunan tegangan. Enam rumah sakit dan lebih dari 150 institusi pendidikan tidak berfungsi Pemanasan," ujar Lysak.
Lysak menambahkan bahwa Rusia juga menargetkan fasilitas infrastruktur penting di distrik Nikopol (Oblast Dnipropetrovsk).
Baca juga: Putin Ubah Status Operasi Militer Jadi Perang, Invasi Rusia ke Ukraina Makin Menggila
Puing-puing drone yang jatuh merusak fasilitas listrik. Pasokan listrik telah pulih, namun sekitar 10.000 konsumen mengalami pemadaman listrik selama beberapa waktu.
Sementara itu Ukraina mengklaim telah menjatuhkan puluhan rudal dan drone yang terus diluncurkan Rusia.
Angkatan Udara Ukraina mengaku telah menembak sebanyak 18 rudal dan 25 Shahed yang diluncurkan Rusia pada malam tanggal 23-24 Maret.
Komandan Angkatan Udara Mykola Oleshchuk menyebutkan, rudal-rudal terkini dengan kemampuan presisi tinggi terus dilepaskan Rusia.
Militer melaporkan bahwa Rusia menyerang dengan 29 rudal jelajah Kinzhal Kh-101/Kh-555 yang diluncurkan dari 14 pembom strategis Tu-95MS dari Engels di Rusia, dan 28 UAV serang Shahed diluncurkan dari Primorsko-Akhtarsk dan menduduki Cape Chauda.
"Sebagai hasil dari upaya tempur antipesawat, 43 sasaran udara dihancurkan: 18 rudal jelajah Kh-101/Kh-555 dan 25 UAV serang Shahed-136/131 di Dnipropetrovsk, Kherson, Mykolaiv, Odesa, Sumy, Kyiv , Oblast Volyn dan Lviv," kata Mykola Oleshchuk.