Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donald Trump: Aksi Hamas 7 Oktober Buruk, Namun Israel Juga Seharusnya Sudah Akhiri Perang Gaza

Donald Trump, mengatakan Israel telah kehilangan dukungan internasional dan seharusnya mengakhiri perangnya melawan kelompok tersebut di Gaza.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Donald Trump: Aksi Hamas 7 Oktober Buruk, Namun Israel Juga Seharusnya Sudah Akhiri Perang Gaza
AP/Manuel Balce Ceneta
Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump memegang sepatu kets emas Trump di Sneaker Con Philadelphia, sebuah acara yang populer di kalangan kolektor sepatu kets, di Philadelphia, Sabtu, 17 Februari 2024. (AP Photo/Manuel Balce Ceneta) 

Donald Trump: Aksi Hamas 7 Oktober Sangat Buruk, Namun Israel Juga Seharusnya Sudah Akhiri Perang Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan bahwa ia akan bereaksi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Israel setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Namun kata Donald Trump, Israel kini telah kehilangan dukungan internasional dan seharusnya sudah mengakhiri perangnya melawan kelompok tersebut di Gaza, lapor Reuters.

Pembunuhan besar-besaran yang dilakukan Hamas di Israel selatan, kata Trump, adalah salah satu hal paling menyedihkan yang pernah saya lihat.

“Meski begitu, kamu harus menyelesaikan perangmu. Anda harus menyelesaikannya,” katanya.

Komentar mantan presiden AS itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel, Israel Hayom, yang diterbitkan pada hari Senin.

Video wawancara tersebut diposting di situs surat kabar tersebut.

Berita Rekomendasi

Serangan tanggal 7 Oktober memicu perang di Gaza yang telah berkecamuk selama hampir setengah tahun.

Israel mengatakan serangannya akan terus berlanjut sampai Hamas dihancurkan dan para sandera di Gaza dibebaskan.

Niat Israel untuk memperluas operasinya ke kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung, telah menyebabkan keretakan dengan pemerintahan Joe Biden, yang mengatakan bahwa tindakan tersebut adalah sebuah kesalahan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin mengatakan dia tidak akan mengirim delegasi untuk membahas rencana operasi Rafah ke Washington setelah Amerika Serikat menahan diri untuk memveto proposal Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Trump juga ditanya bagaimana reaksinya jika keluarganya menjadi korban amukan Hamas.

“Menurutku aku akan bertindak sama seperti kamu. Anda pasti sudah gila untuk tidak melakukannya. Hanya orang bodoh yang tidak mau melakukan hal itu. Itu adalah serangan yang mengerikan,” katanya. “Saya sangat terganggu ketika melihat orang-orang tidak lagi membicarakan tentang 7 Oktober, mereka berbicara tentang betapa agresifnya Israel.”

Serangan yang dipimpin Hamas menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan lebih dari 250 orang disandera, menurut penghitungan Israel. Sejak itu, serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 32.000 orang, menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Namun, media Israel Haaretz juga mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, justru yang telah melakukan pembunuhan ke banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel sendiri, namun dituduhkan kepada Perlawanan Palestina.

(Sumber: Middle East Monitor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas