AS Siap Pasang Badan Gara-gara Rudal Kinzhal Rusia Nyasar ke Polandia
Singh menanggapi permintaan untuk mengomentari pernyataan Polandia tentang kemungkinan menembak jatuh rudal Rusia yang menuju ke arah Aliansi.
Editor: Hendra Gunawan
Rusia memang terus melakukan penyerangan masif ke wilayah Ukraina.
Vladimir Putin terus mengerahkan seluruh sumberdayanya untuk menaklukkan Ukraina. Angkatan Udara Rusia menggunakan jet tempur membawa rudal jarak jauh Kinzhal dan Zircon untuk melumpuhkan fasilitas-fasilitas penting di Ukraina.
Russia Today mengabarkan, Kremlin telah melakukan serangan jarak jauh terhadap fasilitas komando dan kontrol Ukraina serta pangkalan industri pertahanannya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa selama 24 jam terakhir, pasukan Moskow telah melancarkan gelombang serangan presisi tinggi menggunakan senjata berbasis laut dan darat, serta drone, terhadap sasaran-sasaran Ukraina.
Ini termasuk “pusat pengambilan keputusan, fasilitas Dinas Keamanan Ukraina (SBU)” di Kiev, serta perusahaan-perusahaan yang berorientasi pertahanan, kata para pejabat, seraya menambahkan bahwa serangan itu juga ditujukan ke daerah penempatan di mana unit militer nasionalis Ukraina dan tentara bayaran asing berada. hadiah.
“Semua fasilitas terkena dampaknya. Tujuan serangan telah tercapai,” kata Kementerian Pertahanan.
Pejabat pertahanan juga mencatat bahwa militer Rusia telah menghancurkan 131 drone Ukraina, dua rudal pertahanan udara S-200 yang telah digunakan kembali, dan 15 rudal HIMARS dan Vampire yang dipasok Barat dalam 24 jam terakhir.
Pada hari Senin, media Ukraina melaporkan beberapa ledakan di Kiev dan kota pelabuhan Odessa.
Kyiv Post melaporkan, mengutip sumber, bahwa serangan terhadap ibu kota Ukraina menggunakan dua rudal yang diluncurkan dari Semenanjung Krimea Rusia dan menargetkan lokasi di mana pejabat tinggi SBU berada.
Angkatan Udara Ukraina mengklaim bahwa kedua rudal tersebut ditembak jatuh.
Hal ini terjadi setelah serangan besar-besaran Rusia pekan lalu yang menargetkan infrastruktur militer dan energi Ukraina, yang juga melemahkan kemampuan Kiev untuk memproduksi, memperbaiki, dan mengirimkan senjata ke garis depan.
Para pejabat setempat mengatakan serangan itu melumpuhkan pembangkit listrik tenaga air Dnieper di kota Zaporozhye yang dikuasai Kiev, dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di seluruh negeri.
Walikota Kharkov Igor Terekhov mengatakan pada saat itu bahwa pemogokan tersebut begitu dahsyat sehingga kota tersebut berakhir “tanpa aliran listrik.”