Yakin AS Pasang Badan, Menteri Israel Sebut IDF Tak Tunduk ke Resolusi PBB dan Segera Serbu Rafah
Bagi Israel, penghentian agresi di Gaza dalam bentuk apapun, termasuk resolusi DK PBB, saat Hamas belum hancur, adalah kekalahan. AS bakal membela
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Yakin AS Bakal Pasang Badan, Menteri Israel Sebut IDF Tak Tunduk ke Resolusi PBB dan Segera Serbu Rafah
TRIBUNNEWS.COM - Para menteri Israel kabinet pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, lantang menyuarakan penolakan atas resolusi dewan keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Resolusi DK PBB itu memerintahkan agar gencatan senjata segera dilakukan di Gaza dan semua sandera perang harus dibebaskan tanpa syarat.
Baca juga: Hamas Sambut Resolusi DK PBB: Siap Bebaskan Sandera dan Letakkan Senjata, Israel Marah-Marah ke AS
Namun, para menteri Israel mengindikasikan kalau resolusi DK PBB itu akan tidak diacuhkan Tel Aviv.
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich bahkan menyatakan niat Israel untuk menyerbu Rafah sudah bulat.
Dilansir JN, Smotrich menegaskan kalau mereka tidak akan menyerah pada tekanan internasional yang muncul lewat resolusi DK PBB tersebut.
Dalam penolakannya, Bezalel Smotrich menyoroti hubungan Israel yang kuat dan erat dengan Amerika Serikat (AS).
Smotrich juga menekankan kalau kerja sama militer antara Israel-AS sejak awal perang mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, lapor Al-Ghad.
Baca juga: Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Seluruh Pangkalan Militer AS di Dunia Kirim Senjata ke Israel
Ben-Gvir: Menunggu Adalah Kesalahan Besar
Surat kabar Israel Maariv juga mengabarkan penolakan dariMenteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir terkait resolusi DK PBB yang mendesak gencatan senjata segera di Gaza.
Ben-Gvir menyerukan agar pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera menginvasi Rafah dalam niatan memberangus kekuatan Hamas di sana.
Seruan Ben-Gvir merujuk pada dikeluarkannya resolusi dewan keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memerintahkan gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan tanpa syarat semua sandera dan tawanan perang.
Surat kabar Maariv mengutip pernyataan Itamar Ben-Gvir, menyebut, menunda penyerbuan ke Rafah adalah hal keliru yang dilakukan Israel cuma karena mengutamakan aspek diplomatik.
Baca juga: Bagi-Bagi Senjata, Ben Gvir Berkoar Israel Sudah Persenjatai 100.000 Pemukim Yahudi Sejak 7 Oktober
"Ternyata menunggu adalah kesalahan besar dan kita harus menyerang Rafah sekarang," kata Ben-Gvir.
Dia juga mendukung langkah Benjamin Netanyahu yang batal mengirim delegasi Israel ke Washington, Amerika Serikat (AS) seusai negara sekutu utama Tel Aviv itu tidak memberikan veto terhadap resolusi DK PBB yang memerintahkan gencatan segera di Gaza.