Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ngambek Netanyahu ke AS Kelar: IDF Segera Serbu Rafah, Israel Beli 40 Ribu Tenda dari China 

Tentara Israel (IDF) memulai persiapan untuk melancarkan agresi militer darat di Rafah jika negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas gagal

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ngambek Netanyahu ke AS Kelar: IDF Segera Serbu Rafah, Israel Beli 40 Ribu Tenda dari China 
khaberni/HO
Tentara Israel (IDF) beserta kendaraan tempur dan tank-tank mereka saat melancarkan agresi miiter di Jalur Gaza. Pada akhir Maret 2024, IDF dilaporkan bersiap menggempur darat Kota Rafah di Gaza Selatan. 

Seorang pejabat senior Israel setuju dan mengatakan, "Bibi melakukan kesalahan."

Sebelumnya pada Selasa, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kalau AS tidak dapat memverifikasi laporan media yang menunjukkan bahwa Netanyahu berusaha untuk menjadwal ulang kunjungan delegasi Israel ke Washington yang dibatalkan untuk minggu depan.

Hal ini terjadi setelah Netanyahu mengumumkan pada 25 Maret kalau ia telah membatalkan perjalanan delegasi Israel ke Washington setelah AS menolak untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Baca juga: Hamas Sambut Resolusi DK PBB: Siap Bebaskan Sandera dan Letakkan Senjata, Israel Marah-Marah ke AS

Sebelum berangkat ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menekankan pentingnya mencapai konsensus mengenai masalah ini, dengan menyatakan kalau hal ini penting untuk efektivitas dan kelanjutan operasi tentara Israel.

Dia mendesak agar dicapai kompromi mengenai masalah ini.

“Selasa mendatang, proposal keputusan mengenai masalah rekrutmen akan diajukan ke pemerintah oleh perdana menteri, atas inisiatifnya,” tegasnya.

Baca juga: Bantuan Militer AS Lama Datang, Israel Pakai Bom Tua Tahun 1953 ke Gaza

“Posisi saya tidak berubah. Saya tidak akan ikut serta dalam proposal apa pun yang tidak disetujui oleh semua faksi koalisi – dan di bawah kepemimpinan saya, sistem keamanan tidak akan mengajukan proposal tersebut untuk dijadikan undang-undang,” kata Gallant soal perkembangan RUU Wajib militer.

Baca juga: Mati-matian Bela Yahudi Ultra-ortodoks, Netanyahu Ancam Para Menteri Israel Soal RUU Haredi

AS Abstain Picu Kemarahan Israel 

Berita Rekomendasi

AS abstain dalam pemungutan suara DK PBB Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk menerapkan gencatan senjata di Gaza.

Alih-alih memveto resolusi tersebut, AS malah abstain dalam pemungutan suara tersebut.

Keputusan abstain tersebut memicu kemarahan di kalangan pemimpin Israel, dan Netanyahu mengecam sekutu-sekutunya karena dituduh meninggalkan Israel di PBB.

“Anda tidak bisa mengatakan Anda mendukung hak Israel untuk hidup dan mempertahankan diri dan kemudian menentang Israel ketika mereka menggunakan hak tersebut. Anda tidak bisa mengatakan Anda mendukung tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas dan kemudian menentang Israel ketika mereka mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Netanyahu setelah pemungutan suara pada resolusi tersebut.

Pada hari pertemuan tersebut dibatalkan, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS kecewa karena mereka tidak dapat melakukan “percakapan yang tidak menyenangkan” tentang “alternatif yang layak” selain serangan Rafah

(oln/memo/khbrn/axios/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas