Pekerja di Jepang Tewas di Toilet Subway KA 3 Tahun Lalu, Keluarga Ajukan Tuntutan 107 Juta Yen
Sudah 3 tahun berlalu, kasus kematian seorang pekerja kantoran di toilet subways kereta api bawah tanah Metro Tokyo belum juga selesai.
Editor: Dewi Agustina
Mengenai fasilitas bebas hambatan, JR East Japan mengumumkan pada November tahun lalu bahwa 59 sistem panduan akustik untuk tunanetra di platform 637 stasiun nasional tidak memadai.
Ini adalah perangkat yang memancarkan suara untuk memberi tahu posisi tangga dan tempat lain, tetapi arah speaker tidak tepat, dan ada risiko jatuh secara tidak sengaja ke rel, sehingga perbaikan sedang berlangsung.
Hiromi Shinohara, presiden Asosiasi NPO untuk Masyarakat Kursi Roda (Tokyo), sebuah kelompok untuk penyandang cacat, mengatakan, "Saya pikir alasannya adalah bahwa operator kereta api tidak sepenuhnya memahami apa yang dikhawatirkan oleh para penyandang cacat."
Tuntutan keluarga korban masih menunggu keputusan pengadilan Wakayama mengenai kerugian yang dituntutnya tersebut.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.