Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengusaha Jepang Ini Ingin Masyarakat Indonesia Rasakan Gaya Tahu Saga

Tahu Saga sangat lain dengan tahu Kyoto yang tidak memiliki pembuatan dengan air beralkali sehingga rasanyapun berbeda

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengusaha Jepang Ini Ingin Masyarakat Indonesia Rasakan Gaya Tahu Saga
Richard Susilo
Hirokazu Hirakawa Presiden dan CEO Sagahirakawaya Co., Ltd. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengusaha tahu besar Jepang,  Hirokazu Hirakawa Presiden dan CEO Sagahirakawaya Co., Ltd. di prefektur Saga, ingin sekali masyarakat Indonesia merasakan tahu gaya Saga yang dibuat dengan onsen (air alam bawah tanah yang panas), bukan tahu goreng seperti disukai banyak orang Indonesia.

"Makan tahu asli Saga dengan pembuatan penggunakan air onsen ber alkali itu menghasilkan tahu yang sangat enak dan sehat bagi tubuh," papar Hirakawa khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (6/11/2024).

Hirakawa ingin sekali masyarakat di Indonesia merasakan budaya makan tahu tersebut nantinya, bukannya tahu goreng, karena dapat merasakan nikmatnya makan tahu asli Saga dan badan menjadi sehat dengan jenis bahan baku Fukuyatake hanya ada di Saga dan Fukuoka.

Tahu Saga sangat lain dengan tahu Kyoto yang tidak memiliki pembuatan dengan air beralkali sehingga rasanyapun berbeda.

"Tahu Kyoto menggunakan air biasa dalam pembuatannya sedangkan tahu Saga menggunakan air onsen yang ber alkali dalam pembuatannya," katanya.

Di Jepang tahunya tersebar di ratusan toko tahu dengan nama brand Sagahirakawaya. Di Tokyo dijual antara lain di Shinjuku Selatan supermarket Takashimaya di lantai dasar.

Baca juga: Selamatkan Wanita yang Jatuh ke Sungai, 5 Pemagang asal Indonesia Diberi Penghargaan Polisi Jepang

Berita Rekomendasi

Budaya tahu Saga tersebut sejak 1653 di Kitakatachi Kishimagun prefektur Saga oleh Tokuji Hirakawa tahun 1950.  Kemudian Juli 1976 dengan nama perusahaan Hirakawa Food Industry Co.Ltd.

Sedangkan Hirokazu mengambil alih kepemimpinan perusahaan sejak tahun 2000 dan November 2000 mulai menggunakan nama dagang Sagahirakawaya.

Hirokazu merupakan pensiun kementerian perhubungan kini bernama Kementerian Pertanahan Infrstruktur Transportasi dan Pariwisata Jepang.

September 2015 perusahaannya mendapatkan sertifikat ISO 22000.

"Kami mencoba untuk masuk ke Indonesia kalau tidak tahun depan ya tahun 2026 melihat potensi pasar yang besar dengan jumlah penduduk 280 juta jiwa saat ini."

Bulan Juni 2024 Hirokazu sempat ke Jakarta dan melihat berbagai tahu di Indonesia. Kunjungannya kedua kali yang melihat perekonomian dan pasar Indonesia sangat baik saat ini. Kunjungannya pertama sekitar tahun 2019 ke Jakarta pula.

Menurutnya, dia yakin bisa bersaing dengan baik di Indonesia dengan berbagai tahu yang ada dipasarkan saat ini karena harga tahu di Indonesia ternyata menurutnya cukup mahal, lebih mahal dari tahu Jepang saat ini.

"Yang pasti kami ingin merintis makan tahu asli dari Saga di Indonesia nantinya sehingga masyarakat pun di Indonesia semakin sehat dengan makan tahu kami," ungkapnya lebih lanjut.

Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas