Rusia Kirim 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Ada Sereal, Tepung, Gula hingga Peralatan Pribadi
Rusia mengirimkan lebih dari 29 ton bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza pada Rabu (27/3/2024), berisi sereal, tepung, gula, alat kebersihan pribadi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengirimkan lebih dari 29 ton bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza, Rabu (27/3/2024).
Dari pernyataan yang dibagikan Kementerian Situasi Darurat Rusia di Telegram, penerbangan khusus telah mengangkut bantuan kemanusiaan gelombang ke-20.
"Pesawat IL-76 telah berangkat ke Bandara El -Arish di Mesir," terang kementerian, dikutip dari TASS.
Bantuan tersebut berisi sereal, tepung, gula dan produk makanan yang bisa disimpan jangka panjang, serta alat kebersihan pribadi.
Sebagian besar persediaan ini dikumpulkan atas inisiatif pemerintah Karachay-Circassia.
Di Mesir, bantuan akan diserahkan kepada Masyarakat Bulan Sabit Merah (Palestinian Red Crescent Society/PRCS) Mesir sebelum disalurkan ke Jalur Gaza.
Perwakilan tersebut kemudian akan menyalurkannya ke warga Gaza, Anadolu melaporkan.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang, Al Jazeera melaporkan.
Lebih dari 32.400 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 74.800 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB, Yeni Safak melaporkan.
Baca juga: Sekjen PBB: Kondisi Rafah Serba Kekurangan, Ini Waktunya Dunia Banjiri Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Pada Januari 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) menuduh Israel melakukan genosida.
ICJ mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Lebih jauh, seorang pakar Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bahwa Israel telah menghancurkan Gaza melalui serangan tanpa henti sejak 7 Oktober 2023 kemarin.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese menyoroti jumlah kematian yang sangat besar selama perang.
Juga kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi para korban yang selamat.
"Kerugian yang dialami ratusan ribu anak-anak, ibu hamil bahkan ibu muda," urai Albanese, Selasa (26/3/2023).
"Tindakan Israel hanya dapat ditafsirkan sebagai bukti prima facie dari niat yang secara sistematis menghancurkan kelompok Palestina," jelasnya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)