Turki Dituduh Ekspor Senjata ke Israel, Menteri Perdagangan Beri Jawaban
Turki dituduh ekspor senjata ke Israel, Menteri Perdagangan Turki beri jawaban. Ia menyebut itu adalah berita hoaks untuk menyesatkan publik.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Menurutnya, frasa yang digunakan dalam judul media tersebut cenderung dibuat-buat.
"Frasa yang terkandung dalam judul bagian jadwal tarif bea cukai sengaja dimanipulasi dan disebarkan ke media, dan berita yang dipublikasikan terkait hal ini bersifat tendensius dan dibuat-buat," lanjutnya.
Kementerian Perdagangan Turki dengan tegas mengatakan tidak ada kerja sama militer dengan Israel.
"Tidak ada aktivitas militer antara negara kami dan Israel, termasuk pelatihan dan latihan militer atau kerja sama di bidang industri pertahanan," tambahnya.
Kementerian tersebut menekankan Turki terus mendukung perjuangan Palestina.
Selain itu, Turki akan terus berupaya memberikan segala bentuk bantuan dan dukungan kepada warga Palestina di Jalur Gaza dan melalui segala jalur.
Kementerian tersebut menyampaikan harapannya agar resolusi gencatan senjata segera selama Ramadhan yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB dapat dilaksanakan secepatnya.
Resolusi tersebut mengarah pada gencatan senjata berkelanjutan antara Israel dan Hamas.
Hubungan Turki dan Israel
Hubungan Turki dan Israel memburuk setelah Israel melanjutkan agresinya terhadap warga Palestina pada 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza.
Meski demikian, keduanya memiliki hubungan ekonomi, yang juga memburuk sejak Turki mengecam agresi Israel.
Setelah upaya membangun hubungan diplomatik dan mengirim duta besar masing-masing pada tahun 2022, kedua negara tersebut menarik perwakilannya kembali setelah pecahnya agresi Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pada Rabu (25/10/2023), Presiden Turki, Erdogan, menyatakan dukungannya untuk Hamas dan menyebut mereka sebagai mujahidin yang berjuang untuk melindungi tanah Palestina.
“Serangan Israel terhadap Gaza, baik bagi Israel maupun bagi mereka yang mendukungnya, sama dengan pembunuhan dan penyakit mental," kata Erdogan saat itu, seperti diberitakan Reuters.
Erdogan juga membatalkan rencana perjalannya ke Israel setelah pecahnya agresi Israel di Jalur Gaza.
Tercatat ada 32.490 kematian warga Palestina dan 74.889 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (28/3/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel