Gara-gara Israel Tewaskan 7 Pekerja Bantuan di Gaza, UEA Hentikan Inisiatif Koridor Laut
UEA menghentikan dukungan rute maritim bantuan Gaza setelah serangan Israel membunuh 7 pekerja kemanusiaan dari World Central Kitchen (WCK).
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Uni Emirat Arab menghentikan keterlibatannya dalam koridor bantuan maritim ke Gaza sampai Israel menjamin keselamatan pekerja bantuan di wilayah tersebut, kata sumber yang dekat dengan pemerintah UEA kepada Axios.
Langkah ini diumumkan setelah tujuh pekerja kemanusiaan di organisasi nirlaba World Central Kitchen (WCK) tewas akibat serangan udara Israel di Gaza pada hari Senin (1/4/2024).
UEA adalah penyandang dana utama WCK yang menginisiasikan pengiriman makanan ke Gaza melalui jalur laut, yang dinamai Amalthea Initiative.
Sebagian besar koordinasi dengan pihak Israel untuk misi kemanusiaan di Gaza, ditangani oleh UEA.
UEA juga telah mengirimkan banyak pasokan ke Gaza melalui kapal dari Siprus selama beberapa minggu terakhir.
7 staf World Central Kitchen (WCK) tewas terkena serangan udara Israel
Pada hari Senin, tujuh anggota staf WCK milik koki José Andrés terbunuh oleh serangan udara Israel.
Kendaraan WCK saat itu sedang mengirimkan pasokan dari area pendaratan di pantai Gaza ke sebuah gudang di kota Dier al-Balah di tengah Gaza.
“Meski sudah melakukan koordinasi kedatangan mereka dengan IDF, konvoi WCK malah diserang saat meninggalkan gudang Deir al-Balah, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui jalur maritim,” ujar CEO World Central Kitchen Erin kata Gore dalam pernyataannya Selasa (2/4/2-24) dini hari.
Organisasi tersebut mengatakan mereka menghentikan operasinya di daerah tersebut setelah serangan itu.
“Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang,” tambah Gore.
UEA tunggu penyelidikan
Sumber yang dekat dengan pemerintah UEA mengatakan kepada Axios bahwa UEA menghentikan upaya kemanusiaannya melalui koridor maritim sembari menunggu penyelidikan penuh terhadap insiden itu.
Baca juga: Mengenal World Central Kitchen, Kelompok Bantuan yang Diserang Israel saat Salurkan Makanan ke Gaza
UEA juga menginginkan jaminan dari Israel mengenai keselamatan para pekerja kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri UEA mengutuk serangan Israel terhadap konvoi WCK.
“UEA menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas insiden berbahaya ini, dan menyerukan penyelidikan yang mendesak, independen dan transparan, serta hukuman terhadap mereka yang telah melakukan kejahatan keji ini yang bertentangan dengan hukum humaniter internasional,” ungkap direktur komunikasi strategis di Kementerian Uni Emirat Arab, Afra al-Hameli, dalam sebuah pernyataan.
UEA dan Siprus, yang menjadi tuan rumah pangkalan operasi misi WCK ke Gaza, menyatakan kecaman mendalam mereka atas serangan Israel melalui sebuah pernyaan bersama.
“UEA, Siprus, dan WCK melalui Inisiatif Amalthea bertujuan untuk memberikan bantuan dan pasokan kemanusiaan yang mendesak ke Jalur Gaza untuk mencegah kelaparan di Gaza utara dan mencegah penderitaan lebih lanjut di Jalur Gaza, melalui pengiriman dan distribusi pasokan makanan yang aman," bunyi pernyataan itu.
"Kami menekankan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza memerlukan penerapan pendekatan internasional kolektif untuk segera memitigasi ancaman terhadap nyawa tak berdosa, dengan memastikan pengiriman bantuan yang mendesak, aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan.”
“Oleh karena itu, sangat penting bagi Israel untuk menjalankan tanggung jawabnya untuk melindungi pekerja kemanusiaan yang dapat melakukan pekerjaan penting ini dengan aman dan tanpa rasa takut kehilangan nyawa."
Perkembangan terbaru
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant kemudian menggelar rapat pada hari Selasa dengan para pejabat senior pertahanan.
Ia mengatakan Israel akan segera menyelidiki kejadian tersebut dan memberi penjelasan kepada organisasi internasional mengenai rinciannya, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Israel juga akan membentuk platform yang memungkinkan koordinasi antara Komando Selatan IDF dan organisasi internasional terkait distribusi bantuan dan mengalokasikan sumber daya yang sesuai untuk distribusi bantuan.
Saat konferensi pers di Paris pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS menyatakan keprihatinannya kepada pemerintah Israel atas penargetan konvoi WCK itu.
Inggris juga memanggil duta besar Israel untuk Inggris, kata kementerian luar negeri.
Menteri untuk Pembangunan dan Afrika Andrew Mitchell mengatakan dirinya mengutarakan kecaman tegas pemerintah atas pembunuhan mengerikan terhadap para pekerja bantuan.
Ia meminta penyelidikan yang cepat dan transparan, dapat dibagikan kepada komunitas internasional, dan akuntabilitas penuh.
Baca juga: Israel Bunuh 7 Pekerja Bantuan Kemanusiaan, Ini Sebuah Tragedi, Begini Kata CEO Organisasi Bantuan
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan bahwa kematian pekerja bantuan, termasuk tiga warga negara Inggris, sama sekali tidak dapat diterima.
Berkata pada Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, Cameron menambahkan:
“Israel harus segera menjelaskan bagaimana hal ini terjadi dan melakukan perubahan besar untuk menjamin keselamatan pekerja bantuan di lapangan.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)