TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder mengatakan saat ini persiapan pembangunan pelabuhan AS sementara di Gaza telah berjalan sesuai rencana.

Ryder mengatakan pelabuhan yang disebut memiliki kemampuan Joint Logistics Over-the-Shore (JLOTS) akan mulai beroperasi pada awal Mei.

“Kami perkirakan JLOTS sudah bisa online pada akhir bulan ini, awal Mei,” tegas Ryder, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, Ryder sempat mengatakan perkiraan waktu membangun dermaga di Gaza adalah 2 bulan.

“Kami berupaya untuk menyiapkan hal ini secepat mungkin, namun kami perkirakan akan memakan waktu beberapa minggu untuk merencanakan dan melaksanakannya,” kata juru bicara Pat Ryder kepada wartawan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Ia juga menjelaskan bahwa AS akan mengerahkan lebih dari 1.00 tentara AS dalam pembangunan ini.

Sebagai informasi, Amerika Serikat telah mengumumkan rencana pembangunan pelabuhan di Gaza dengan tujuan untuk tempat pengiriman bantuan pada bulan lalu.

Keputusan ini diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada saat pidato kenegaraannya.

Dalam pidatonya, Biden menagatakan telah mengerahkan militernya untuk memimpin misi tersebut.

Biden mengklaim langkah ini dilakukan karena kekhawatirannya atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.

Namun dalam operasional pelabuhan ini, Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan tidak akan melibatkan pasukan AS.

Ia menegaskan bahwa ingin berkolaborasi dengan mitra-mitranya untuk mengoordinasikan aliran logistik dan memastikan perlindungan proyek tersebut.

Baca juga: Pentagon Perkirakan Butuh Waktu 2 Bulan untuk Bangun Pelabuhan Sementara di Gaza

Sementara itu, pejabat senior pemerintahan Biden menegaskan kembali bahwa pelabuhan ini bersifat sementara.

"Pelabuhan ini, yang fitur utamanya adalah dermaga sementara," tegasnya.

Rencananya, pelabuhan ini dapat memuat ratusan truk setiap harinya.

"Pelabuhan ini akan menyediakan kapasitas untuk ratusan truk bantuan tambahan setiap hari,” katanya.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 33.000 warga Palestina telah terbunuh dan 75.577 orang terluka akibat serangan Israel.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi.

Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel