Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Permintaan Konseling Gangguan Kejiwaan Warga Israel Naik 950 Persen Sejak Perang Gaza Pecah

Konsuling psikologis ini mencakup layanan gangguan kesehatan jiwa dan mental, termasuk gejala depresi dan tertekan dampak pecahnya perang Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Permintaan Konseling Gangguan Kejiwaan Warga Israel Naik 950 Persen Sejak Perang Gaza Pecah
MENAHEM KAHANA / AFP
Tentara Israel dari unit infanteri Golani berjalan keluar dari Jalur Gaza Palestina dekat Kibbutz Ein Hashlosha selama badai pasir setelah operasi di dalam Gaza, 17 Oktober 2007. 

Permintaan Konseling Gangguan Kejiwaan Warga Israel Naik 950 Persen Sejak Perang Gaza Pecah

TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Kesehatan Mental Israel, Jumat (5/4/2024) melaporkan, terjadi peningkatan sebesar 950 persen dalam hal jumlah warga Israel yang mencari meminta konsultasi dan konseling psikologis terhitung sejak perang di Jalur Gaza pecah Oktober 2023 silam.

Dilansir Lembaga Penyiaran Publik Israel, Jumat sore, dengan mengutip Asosiasi Kesehatan Mental Israel, laporan menyebut ada peningkatan tajam dalam hal "jumlah permintaan dukungan psikologis sejak dimulainya perang pada 7 Oktober".

Baca juga: Perang Tak Juga Dimenangkan, Israel Umumkan Perintah Penambahan Masa Tugas Ribuan Tentara

Organisasi Israel tersebut mengungkapkan hasil penelitiannya sekitar enam bulan setelah perang Israel di Gaza, menjelaskan kalau sejak pecahnya perang, jumlah permintaan yang diterima oleh call center meningkat menjadi sekitar 172.000, sekitar 33.000 permintaan per bulan, termasuk 44.000 request selama bulan pertama perang saja.

Situs web Walla Israel mengkonfirmasi, dengan mengutip pernyataan organisasi tersebut, kalau tingkat inquiries (permintaan konsuling) harian sejak pecahnya perang telah mencapai 920 per hari.

Laporan menambahkan, organisasi tersebut terpaksa merekrut lebih dari 150 sukarelawan untuk menanggapi permintaan layanan dukungan psikologis.

Konsuling psikologis ini mencakup layanan gangguan kesehatan jiwa dan mental, termasuk gejala depresi dan tertekan dampak pecahnya perang.

BOMBARDEMEN ISRAEL - Foto dari ketinggian yang menunjukkan kehancuran di satu sudut di Jalur Gaza Palestina yang hancur karena bombardemen tanpa pandang bulu Israel.
BOMBARDEMEN ISRAEL - Foto dari ketinggian yang menunjukkan kehancuran di satu sudut di Jalur Gaza Palestina yang hancur karena bombardemen tanpa pandang bulu Israel. (tangkap layar twitter)

62 Persen Rumah di Gaza Hancur

Berita Rekomendasi

Dalam konteks yang sama (Perang Gaza), Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mencatat bahwa sekitar 62 persen rumah di Jalur Gaza telah hancur akibat perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

UNRWA memposting pernyataan ini di X:

“Perang yang sedang berlangsung telah merusak atau menghancurkan sekitar 62 persen dari seluruh rumah di #Gaza. Infrastruktur penting – termasuk gedung PBB yang menampung keluarga pengungsi – telah diserang. Lebih dari 75% populasi telah mengungsi – mayoritasnya berkali-kali lipat.”

Ribuan Tentara IDF Kena Gangguan Jiwa

Kehancuran dari Perang Gaza tidak hanya diterima warga Palestina dari sisi material dan korban jiwa.

Di pihak Israel, kehancuran juga menerpa ribuan tentara Israel (IDF) dampak dari berlarutnya perang yang kini sudah memasuki bulan keenam.

Baca juga: Ditutupi IDF, Media Israel Ungkap Jumlah Tentara Israel yang Ambruk di Gaza Capai Puluhan Ribu

Secara fisik, ratusan tentara Israel tewas dan ribuan lainnya terluka dalam perang ini. Namun dampak kehancuran dari perang paling nyata terlihat dari aspek psikologis pasukan IDF.

"Dampak psikologis perang terhadap tentara Israel menimbulkan masalah lain yang tidak kecil bagi rezim Zionis," tulis ulasan PT, dikutip Kamis (8/2/2024) silam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas