Sebentar Lagi Digempur Iran, Israel Kini Diduga Latih Pilot untuk Serang 'Tempat Sensitif' di Iran
Menjelang serangan besar Iran, Israel disebut sedang menyiapkan pilot untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
Serangan Zionis itu menewaskan beberapa orang, termasuk dua jenderal Iran.
Iran dibuat naik pitam gara-gara serangan itu dan bersumpah akah membalasnya.
Sementara itu, menurut laporan Elaph News, sebuah media berbahasa Arab yang bermarkas di Inggris, Iran telah melatih para pilot untuk menyerang "sensitive sites" di Iran.
Salah satu tempat rahasia itu barangkali terlibat dalam program nuklir Iran.
Russia Today menyebut laporan Elaph News juga diberitakan kembali oleh media Inggris bernama The Sun yang merinci tempat-tempat yang mungkin ditargetkan Iran.
Target itu di antaranya, reaktor Arak, PLTN Bushehr, tambang uranium Gachin, hingga fasilitas pengayaan uranium di Natanz.
Jika Israel benar-benar menyerang salah satu tempat itu, serangan itu akan menandai eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik di Timur Tengah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah mempersiapkan diri untuk mengatasi potensi serangan Iran.
Baca juga: Populer Internasional: Tewasnya 3 Putra Pemimpin Hamas - Israel Panic Buying Gara-gara Proksi Iran
IDF menangguhnya semua cuti bagi personelnya dan mulai mengganggu sinyal GPS.
Beberapa media AS melaporkan bahwa Iran ingin menggunakan rudal balistik dan pesawat nirawak kamikaze untuk menyerang infrastruktru Israel setelah Lebaran.
Hizbullah, salah satu proksi Iran, memperingatkan bahwa serangan Iran benar-benar akan dilancarkan.
"Yakinlah, pasti, bahwa respons Iran atas serangan yang menargetkan kedutaan di Damaskus pasti tiba untuk melawan Israel," kata pemimpin Hizbullah bernama Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada hari Jumat.
Proksi-proksi Iran didesak serang Israel
Intelijen AS menyebut ada kemungkinan besar bahwa serangan balasan Iran akan dilakukan oleh proksi-proksi Iran.
Menurut intelijen itu, Iran khawatir akan respons AS jika Iran menyerang secara langsung.