Hari ke-189 Perang Israel-Hamas: Intelijen AS Akui Was-was Bila Tawanan Hamas di Gaza Sudah Tewas
Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Israel-Hamas hari ke-189 pada Jumat (12/4/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
FADEL SENNA / AFP
Orang-orang memberi isyarat dari bus Palang Merah yang membawa tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki, pada 26 November 2023. Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Israel-Hamas hari ke-189 pada Jumat (12/4/2024).
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Israel-Hamas hari ke-189 pada Jumat (12/4/2024).
Para pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengaku was-was bila sebagian besar tawanan Hamas yang tersisa di Gaza sudah tewas, Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (11/4/2024).
Hamas menculik sekitar 220 orang , termasuk warga asing, ketika melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober.
Hari Ke-189 Perang Israel-Hamas:
Perjuangan dan krisis kemanusiaan
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa Israel sedang mempersiapkan “skenario” di wilayah lain selain Gaza.
“Siapapun yang merugikan kami, kami akan merugikan mereka. Kami siap memenuhi semua kebutuhan keamanan Negara Israel, baik secara defensif maupun ofensif,” katanya, pada hari Kamis (11/4/2024).
Seruan tersebut mengacu pada meningkatnya ketegangan dengan Iran menyusul serangan terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh orang. orang terbunuh, termasuk dua jenderal. - Pejabat kesehatan Palestina mengatakan pada Kamis (11/4/2024) malam, bahwa serangan udara Israel menewaskan Rudwan Rudwan, Kepala Pasukan Polisi di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara
Kelompok Palestina Hamas juga mengatakan, Rudwan bertugas mengawasi perlindungan konvoi truk bantuan di wilayah utara Gaza. - Setidaknya 20 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza selama 24 jam terakhir, termasuk di kamp pengungsi Nuseirat, Kota Gaza, dan Rafah.
- Lembaga nirlaba American Near East Refugee Aid (Anera) telah melanjutkan operasi di Gaza “setelah jeda sementara”.
Baca juga: Hari ke-188 Perang Israel-Hamas: 3 Putra Ismail Haniyeh Tewas Kena Serangan Israel di Gaza
Diplomasi dan ketegangan geopolitik
- Secara terpisah, sebuah komite khusus PBB gagal mencapai konsensus mengenai upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
"Dalam pertemuan tertutupnya tidak ada konsensus,” kata Duta Besar Malta Vanessa Frazier, yang memegang jabatan presiden bergilir dewan tersebut untuk bulan April.
Namun, dua pertiga dari anggotanya mendukung keanggotaan penuh, katanya pada hari Kamis, tanpa menyebutkan negara mana saja. - Di AS, Pentagon telah merilis pernyataan mengenai percakapan telepon hari Kamis antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Dikatakan bahwa Austin berbicara dengan Gallant untuk “menegaskan kembali dukungan kuat AS terhadap pertahanan Israel dalam menghadapi meningkatnya ancaman dari Iran dan proksi regionalnya”.
Baca juga: Israel Mempertimbangkan Pembebasan Bersyarat 900 Tahanan Palestina Ditukar 40 Sandera Israel
- Pengadilan Kuala Lumpur telah mendakwa seorang pria Israel bernama Shalom Avitan dengan pelanggaran senjata api.
Avitan dituduh memperdagangkan enam pistol dan memiliki empat kotak amunisi tanpa izin.
Ia mengaku tidak bersalah pada hari Jumat (12/4/2024).
Polisi mengatakan, mereka mencurigai dia mungkin memiliki hubungan dengan Mossad dan memperketat keamanan di sekitar Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan raja.
Malaysia telah menjadi kritikus vokal terhadap perang Israel di Gaza.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Berita Rekomendasi