Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Ekspresi Haniyeh Pertama Dengar 3 Anaknya Tewas Dibunuh - AS Kirim Jenderal

Kabar populer internasional terangkum sehari terakhir, Haniyeh tertunduk dengar 3 anaknya tewas dibunuh Israel hingga AS kirim jenderal

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Populer Internasional: Ekspresi Haniyeh Pertama Dengar 3 Anaknya Tewas Dibunuh - AS Kirim Jenderal
Twitter
Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah - Kabar populer internasional terangkum sehari terakhir, Haniyeh tertunduk dengar 3 anaknya tewas dibunuh Israel hingga AS kirim jenderal 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer internasional terangkum sehari terakhir dalam berita ini.

Mulai dari berita ekspresi Ismail Haniyeh, ketua Hamas, untuk pertama kalinya mendengar tiga putra dan tiga cucu dibunuh Israel.

Tampak wajahnya tertunduk lesu, namun tanpa tangis, sebuah foto dibagikan memperlihatkan kondisi Haniyeh.

Saat informasi pembunuhan itu pertama kali dia terima, Ismail Haniyeh dilaporkan sedang berada di sebuah Rumah Sakit di Doha, Ibu Kota Qatar.

Kemudian berita media Israel mengklaim Indonesia setuju menjalin hubungan resmi dengan Israel.

Hal ini diketahui sebagai imbalan untuk bisa bergabung dengan OECD.

Amerika Serikat (AS) dikabarkan mengirim jenderal ke Israel.

BERITA REKOMENDASI

Langkah tersebut untuk mengantisipasi serangan langsung Iran dalam upaya balas dendam.

Hingga berita Rusia meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap pejabat AS dan NATO karena disebut telah 'mendanai terorisme'.

Berikut kumpulan berita populer internasional rangkuman Tribunnews:

1. Ekspresi Ismail Haniyeh Pertama Kali Dengar 3 Putranya Dibunuh Israel

Baca juga: Sambangi Akademi Militer Elit Korut, Kim Jong-un Kasih Kode: Waktunya Mempersiapkan Perang

Ekspresi dan gestur tubuh dari Pemimpin Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menjadi sorotan sejumlah media saat untuk pertama kalinya dia mendengar kabar kalau tiga putranya sekaligus dibunuh Israel di momen Idul Fitri 1445 H, Rabu (10/4/2024).

Saat informasi pembunuhan itu pertama kali dia terima, Ismail Haniyeh dilaporkan sedang berada id sebuah Rumah Sakit di Doha, Ibu Kota Qatar.

Keberadaan Haniyeh di rumah sakit tersebut memang agenda terencana di mana dia membembesuk kondisi sejumlah warga Palestina yang berhasil dikeluarkan dari Gaza dan dipindahkan ke pusat medis di Doha.

Momen Ismail Haniyeh menerima kabar duka itu terekam kamera dan beredar luas di media sosial.

Tampak, seorang staf Haniyeh menyampaikan sesuatu ke Haniyeh sambil menunjukkan apa yang terlihat dari layar telepon selular yang dia pegang.

Ismail Haniyeh kemudian tampak mendekat dan ikut melihat ke layar smartphone tersebut.

Secara seksama, Haniyeh tampak mendengarkan suara dari handphone itu.

Seorang stafnya kemudian mengatakan sesuatu ke pemimpin biro politik Hamas tersebut.

SELANJUTNYA>>>

2. Media Israel Klaim Indonesia Setuju Normalisasi Hubungan Diplomatik

Media Israel mengklaim Indonesia setuju menjalin hubungan resmi dengan Israel, sebagai imbalan untuk bisa bergabung dengan OECD.

OECD adalah Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

Selama ini, OECD dikenal sebagai lembaga pemikir terbesar di dunia yang merekomendasikan kebijakan ekonomi bagi anggotanya.

Organisasi ini juga memiliki pengaruh besar terhadap pembuatan peraturan internasional, seperti perpajakan.

Media Israel seperti Ynet, Yediot Ahronoth, dan Times Of Israel, hari ini, Kamis (11/4/2024) merilis berita yang menyebutkan, kesepakatan terjadi melalui pembicaraan "rahasia" selama tiga bulan.

"Ini adalah upaya 'di balik layar', dibutuhkan banyak upaya untuk mencapai kesepakatan...

SELANJUTNYA>>>

3. AS Kirim Jenderal ke Israel Buat Antisipasi 'Direct Attack' Iran

Komandan senior militer Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab atas Timur Tengah diperkirakan akan berangkat ke Israel hari ini, Kamis (11/4/2024).

Kehadiran jenderal utama AS itu untuk mengoordinasikan upaya antisipasi dari potensi serangan Iran, menyusul agresi Israel yang menargetkan konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus pekan lalu, Axios melaporkan, Rabu (10/4/2024) mengutip dua pejabat Israel.

Para pejabat menyebutkan, Jenderal Erik Kurilla, komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant dan pejabat tinggi militer Israel.

Jenderal Erik Kurilla, komandan Komando Pusat AS (CENTCOM).

Axios mengutip para pejabat Israel melaporkan para petinggi militer AS dan Israel ini sedang berkoordinasi untuk menghadapi manuver Iran yang di luar prediksi.

"Mereka sedang menyiapkan diri...

SELANJUTNYA>>>

4. Rusia Melakukan Penyelidikan Kriminal Terhadap Pejabat AS dan NATO

Rusia meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap pejabat AS dan NATO karena disebut telah 'mendanai terorisme'.

Tuduhan tersebut melibatkan penggunaan dana dari Burisma, sebuah perusahaan Ukraina yang terkait dengan Presiden AS Joe Biden dan putranya, Hunter.

Komite Investigasi Rusia mengumumkan pada 10 April bahwa mereka telah membuka kasus pidana terhadap pejabat tinggi Amerika dan negara-negara NATO lainnya karena mendanai terorisme menyusul serangan di gedung konser di Moskow yang menewaskan 143 orang bulan lalu.

Komite tersebut mengatakan bahwa sebagian dana untuk serangan teroris di Rusia diduga berasal dari perusahaan energi Ukraina, Burisma Holdings, yang memiliki hubungan dengan keluarga Presiden AS Joe Biden.

“Telah diketahui bahwa dana yang diterima melalui organisasi komersial, khususnya perusahaan minyak dan gas Burisma Holdings ...

SELANJUTNYA>>>

5. Australia Ikuti Spanyol Akui Palestina

Australia mengikuti Spanyol dalam mempromosikan negara Palestina.

Canberra mengatakan mengakui Palestina akan membantu menggerakkan situasi politik menuju solusi dua negara, sesuatu yang ditolak oleh Israel.

Australia, pada tanggal 9 April, menjadi negara terbaru di negara-negara barat yang mengadvokasi pengakuan formal atas negara Palestina.

“Mengakui negara Palestina – negara yang hanya bisa hidup berdampingan dengan Israel yang aman – tidak hanya menawarkan kesempatan bagi rakyat Palestina untuk mewujudkan aspirasi mereka,” kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dalam audiensi di Canberra.

Wong menambahkan bahwa pengakuan negara Palestina “juga akan memperkuat kekuatan perdamaian dan melemahkan ekstremisme.”

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas