Ukraina Kalah Dalam Serangan Balik, Zelensky Tuding Ulah 'Musuh Dalam Selimut'
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah akan melakukan serangan balik kedua kalinya untuk memukul mundur pasukan Rusia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah akan melakukan serangan balik kedua kalinya untuk memukul mundur pasukan Rusia.
Ia mengakui bahwa serangan balik pertama yang digelar mulai Juni 2023 lalu gagal karena ulah para mata-mata tingkat tinggi Rusia.
Para spion tersebut bekerja di lingkaran pejabat Ukraina sehingga pasukan Rusia pun mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan Kiev.
Baca juga: Rusia Kirim Senjata dan Pasukan Berpengalaman ke Niger Juga Pasang Sistem Pertahanan Udara
“Rusia tahu ke mana kami akan menyerang. Sejarah akan menunjukkan bagaimana Moskow mampu menggagalkan rencana Kiev," kata Zelensky dikutip dari Politico.
Ia menyebut musuh dalam selimut itu melakukan sabotase dari dalam, sehingga kekuatan militernya menjadi tumpul.
Zelensky kini kembali berjanji akan melakukan serangan balik jilid kedua dengan berhasil. Sayangnya kekuatan Ukraina justru semakinn menurun, di jumlah senjata semakin menipis dan jumlah personelnya pun diyakini sudah sangat terkuras.
Pada akhir Februari, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu memperkirakan kerugian Ukraina dalam serangan tersebut mencapai 166.000 tentara, lebih dari 800 tank dan 2.400 kendaraan personel lapis baja.
Serangan balasan Ukraina yang banyak digembar-gemborkan, yang diperkuat oleh ratusan tank buatan Barat dan persenjataan lainnya, gagal pada musim gugur lalu, dan Kiev menderita kerugian besar, menurut Moskow.
Pasukan Ukraina berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam beberapa bulan terakhir, dengan Moskow membebaskan kota utama Avdiivka di Donbass dan beberapa pemukiman lain di dekatnya.