Arab Saudi Diduga Ikut Jatuhkan Drone Iran yang Menyasar Israel, Teheran Mau Sabotase Normalisasi?
Seorang anggota Kerajaan dan pejabat Arab Saudi mengatakan Iran menghasut perang Gaza untuk menyabotase normalisasi Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Arab Saudi Diduga Ikut Jatuhkan Drone Iran yang Menyasar Israel, Anggota Kerajaan: Teheran Mau Sabotase Normalisasi
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang tidak disebutkan namanya menyiratkan kalau negaranya ikut menjatuhkan drone-drone Iran yang melintas wilayah udara mereka, Minggu (14/4/2024), menurut laporan media Israel, KAN.
Iran melakukan serangan langsung ke Israel sebagai respons pemboman konsulat negara mereka di Damaskus, Suriah awal bulan ini.
Pihak Arab Saudi menyebut, benda asing di wilayah negaranya dijatuhkan karena merupakan prosedur tetap keamanan nasional.
Baca juga: Hari Al-Quds, Sekjen Hizbullah Sindir Negara Arab: Harusnya Malu Normalisasi Hubungan dengan Israel
“Kami menghadapi setiap benda mencurigakan yang memasuki wilayah udara Saudi. Ini adalah masalah kedaulatan,” kata narasumber tersebut mengacu pada dugaan peran Riyadh dalam menjatuhkan drone dan rudal Iran yang ditujukan ke Israel.
Kepada penyiar Israel Kan, sang narasumber juga menyebut Iran “merekayasa perang di Gaza” untuk melemahkan kemajuan yang dicapai negara kerajaan tersebut menuju normalisasi dengan negara pendudukan.
“Iran adalah negara yang mensponsori terorisme, dan hal ini seharusnya dihentikan sejak lama,” lapor Kan mengutip pernyataan pejabat tersebut dalam wawancara yang dilakukan kemarin.
Menurut laporan Wall Street Journal hari ini, Arab Saudi juga berbagi informasi intelijen dengan AS dan Israel untuk membantu melawan operasi Iran, yang diberi nama sandi Truthful Promise tersebut.
Baca juga: Janji Sejati, Judul Serangan Balasan Langsung Iran ke Israel: Tiga Gelombang Drone Sasar Target Ini
Serangan Iran ke Israel tersebut melibatkan ratusan drone dan rudal yang diluncurkan sebagai pembalasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan beberapa diplomat dan pejabat, termasuk Mohammed Reza Zahedi, seorang komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
"UEA, yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020, juga berbagi informasi intelijen," kata laporan itu.
Baca juga: Iran Pelototi UEA, Komandan AL Korps Garda Revolusi: Kehadiran Israel di Sana Adalah Ancaman
Mayoritas drone dan rudal dicegat di luar Israel, dan AS, Inggris, dan Yordania juga memainkan peran utama dalam menjatuhkan drone Iran yang menyasar wilayah entitas Zionis.
Baca juga: Dituding Ikut Bantu Israel, Ternyata Ini Alasan Yordania Jatuhkan Drone yang Diluncurkan Iran
Beberapa hari setelah operasi militer perlawanan Palestina, Hamas dalam serangan Banjir Al-Aqsa dan perang Israel selanjutnya yang terus berlanjut di Gaza, Arab Saudi mengumumkan kalau mereka telah membekukan perundingan normalisasi dengan Israel.
Awal tahun ini, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan, membangun hubungan diplomatik dengan Arab Saudi sangat penting untuk mengakhiri perang di wilayah tersebut.
“Opsi Saudi.. adalah kunci kemampuan untuk keluar dari perang menuju cakrawala baru… Saya mendorong semua pihak yang sedang mendiskusikan opsi normalisasi dengan Arab Saudi. Saya percaya ini adalah sebuah terobosan dan hal ini sejalan dengan keberanian negara-negara seperti Mesir, Yordania dan negara-negara Perjanjian Abraham seperti Uni Emirat Arab, Kerajaan Maroko dan Kerajaan Bahrain,” katanya dalam pidatonya di hadapan para pemimpin negara. Forum Ekonomi Dunia di Davos.