Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Senang Merasa Dibantu Negara-negara Arab, Padahal Yordania Hanya Pertahankan Diri Sendiri

Israel merasa dibantu Arab Saudi dan Yordania? Berikut ulasannya menurut pakar.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Israel Senang Merasa Dibantu Negara-negara Arab, Padahal Yordania Hanya Pertahankan Diri Sendiri
US Defense/AFP
AS dan inggris kerahkan jet tempur tangkal serangan Iran ke Israel. 

Negara-negara Teluk Arab dan populasi mayoritas Muslim Sunni, berlawanan dengan Iran, yang memiliki populasi mayoritas Muslim Syiah di Persia.

Pada dasarnya, permusuhan ini dapat dilihat serupa dengan konflik-konflik sebelumnya di Eropa, ketika dua sekte utama Kristen – Protestan dan Katolik – saling bermusuhan.

Negara-negara Timur Tengah Tengah seperti Irak, Suriah dan Lebanon, yang populasinya merupakan campuran Muslim Syiah dan Sunni, serta agama dan etnis lain, terjebak di tengah-tengah karena Iran dan negara-negara Teluk berusaha membangun pengaruh di sana.

Di sinilah kelompok yang dikenal sebagai “proksi” Iran berperan.

Wilayah proksi-proksi Iran
Wilayah proksi-proksi Iran (Tangkap layar DW)

Kelompok ini mencakup organisasi-organisasi Muslim Syiah yang didukung Iran secara finansial, militer, logistik dan bahkan spiritual, sampai tingkat tertentu.

Pemberontak Houthi di Yaman, milisi yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer di Irak, dan kelompok politik dan militer Hizbullah di Lebanon semuanya adalah anggota aliansi yang disponsori Iran.

Kelompok Hamas juga didukung oleh Iran tetapi merupakan pengecualian, karena mereka sebenarnya adalah Muslim Sunni, bersama sebagian besar warga Palestina.

Berita Rekomendasi

Kelompok-kelompok proksi Iran ini menembakkan roket ke arah Israel dari Yaman, Suriah dan Irak Sabtu malam, sebagai bagian dari serangan Iran.

Di Irak, laporan menunjukkan bahwa militer AS yang berbasis di sana menembak jatuh beberapa roket tersebut.

Tidak jelas apakah Saudi berhasil mencegat serangan yang datang dari Yaman, tetapi Saudi pernah melakukannya sebelumnya, tepatnya pada akhir tahun lalu.

“Bagi pemain regional, khususnya Arab Saudi dan Yordania, argumennya adalah bahwa mereka berhak menjaga wilayah udara kedaulatan mereka,” ujar Masoud Mostajabi, wakil direktur Program Timur Tengah di Atlantic Council yang berbasis di AS, dalam sebuah analisisnya yang diterbitkan Sabtu malam.

“Namun, jika serangan malam ini meningkat menjadi konflik Israel-Iran yang lebih luas, aktor-aktor regional yang dianggap sebagai pembela Israel mungkin akan menjadi sasaran dan terseret ke dalam konflik regional."

"Mengingat insentif yang ada, kemungkinan besar para pemimpin regional akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama, bertindak antara kedua belah pihak untuk mengakhiri konfrontasi ini,” tutupnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas