Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sederet Sistem Pertahanan Udara Iran untuk Lawan Serangan Balasan Israel, Ada S-300 Rusia

Israel diperkirakan akan melancarkan serangan balasan ke Iran dalam waktu dekat.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sederet Sistem Pertahanan Udara Iran untuk Lawan Serangan Balasan Israel, Ada S-300 Rusia
Vitaly V. Kuzmin (CC BY-SA 4.0)
Sistem Rudal A S-300V milik Rusia. Iran memiliki S-300 buatan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COMIsrael diperkirakan akan melancarkan serangan balasan ke Iran dalam waktu dekat.

Wall Street Journal menyebut perkiraan itu didasarkan pada informasi dari tiga pejabat tinggi di Barat.

Meski serangan balasan itu sudah dekat, Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu dekat Israel meminta negara Zionis itu untuk untuk mengurungkan niatnya.

“Kami tidak akan ikut serta dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran,” kata pejabat AS kepada Wall Street Journal, dikutip dari Times Now News.

Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Timur Tengah kini berada dalam situasi berbahaya.

“Warga kawasan itu menghadapi bahanya nyata konflik berskala penuh. Ini saatnya untuk meredakan [situasi] dan melakukan deeskalasi,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Seperti PBB, Uni Eropa dan Group of Seven (G7) juga mendesak dicegahnya eskalasi di Timur Tengah.

Berita Rekomendasi

Lalu apa yang dipunyai Iran untuk menghadapi potensi serangan balasan Israel?

Seperti Israel, Iran juga mempunyai sistem pertahanan udara. Namun, tentu saja bukan Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling seperti milik Israel.

Dikutip dari Fortune, Iran memiliki sistem pertahanan S-300 buatan Rusia. Namun, sistem itu belum battle tested atau banyak teruji dalam pertempuran.

Rudal S-300 buatan Rusia
Rudal S-300 buatan Rusia (Russian Defence Report/roe.ru)

S-300 termasuk dalam keluarga rudal darat ke udara (surface to air missile) dan awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet.

Sistem itu pertama kali digunakan pada tahun 1970-am setelah dikembangkan selama satu dasawarsa.

Baca juga: PROFIL Brigjen Hajizadeh, Tokoh Sentral dalam Serangan Rudal Iran ke Israel, Loyalis Ali Khamenei

Reuters mewartakan S-300 memiliki beberapa versi dengan beragam kemampuan teknis dan jangkauan.

Jangkauan paling jauh ialah 150 km. Adapun hulu ledaknya berbobot antara 133 dan 143 kg.

Rudal S-300 ditujukan untuk menembak jatuh pesawat, pesawat nirawak, rudal jelajah, dan rudal balistik yang datang.

Selain memiliki S-300, Iran mempunyai sistem pertahanan udara Tor yang juga buatan Rusia.

Adapun pada bulan Februari lalu Iran mengungkap dua sistem pertahanan udara terbarunya.

“Sistem antirudal balistik Arman dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan diungkap pagi ini,” kata pejabat kantor berita IRNA dikutip dari VOA News.

Keberadaan senjata itu disampaikan setelah ketegangan Iran-Israel makin meningkat.

Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani menyampaikan jangkauan sistem rudal Arman.

“Memiliki jangkauan menengah dan altitudo tinggi yang bisa mengidentifikasi target berjarak 180 km dan menghancurkan target dalam jarak 120 km,” kata Ashtiani.

Arman juga diklaim bisa menangkis enam target secara bersamaan.

Adapun sistem pertahanan Azarakhsh bisa dipasang pada berbagai kendaraan.

Baca juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Dunia Diramal Naik Tembus 100 Dolar AS

Sistem itu menggunakan radar, sistem elektrik-optik, dan termal, untuk mendeteksi dan melacak target.

Iran serang Israel

Iran pada akhirnya benar-benar menyerang Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024), setelah berulang kali menebar ancaman.

Serangan itu dilancarkan sebagai balasan atas serangan Israel di Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, hari Senin, (1/4/2024).

Dilaporkan ada lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal yang diluncurkan ke arah Israel.

Sekutu-sekutu Israel membantu negara Zionis menangkis ratusan senjata Iran itu.

Screenshot video yang diambil dari AFPTV pada 14 April 2024, menunjukkan ledakan menerangi langit Yerusalem selama serangan Iran terhadap Israel.
Screenshot video yang diambil dari AFPTV pada 14 April 2024, menunjukkan ledakan menerangi langit Yerusalem selama serangan Iran terhadap Israel. (AFPTV / AFP)

Serangan itu menyebabkan kerusakan infrastruktur di Israel.

Seorang mayor jenderal Israel bernama David Adom mengatakan pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Israel selatan mengalami kerusakan kecil akibat serangan Iran.

Adapun seorang bocah perempuan berusia 7 tahun di Desa Bedouin di dekat Kota Arat dilaporkan terluka parah.

Dia telah dilarikan ke Rumah Sakit Soroka di Beershaba untuk mendapat perawatan.

Sejauh ini, belum ada laporan lain tentang kerusakan dan korban jiwa ataupun luka karena serangan Iran.

Juru bicara IDF Danie Hagari menyebut Iran telah meluncurkan ratusan pesawat nirawak, rudal jelajah, dan rudal balistik ke arah Israel.

Baca juga: Iran Serang Israel, Netanyahu Ngumpet di Vila Mewah Tahan Rudal Milik Miliarder, Anaknya?

"Bersama-sama [dengan rekan kami], kami melakukan operasi tepat pada saat ini. Sejauh ini kami telah menangkis banyak rudal, pesawat nirawak, dan rudal balistik di luar perbatasan Israel," kata Hagari dikutip dari The Jerusalem Post.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas