Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Arab Saudi dan Yordania Malah Bela Israel dan Turun Tangan Cegat Drone Iran?

Masyarakat internasional riuh setelah Arab Saudi dan Yordania Ikut campur karena mencegat beberapa rudal Iran yang melintasi wilayah mereka.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Mengapa Arab Saudi dan Yordania Malah Bela Israel dan Turun Tangan Cegat Drone Iran?
Twitter-X/Twitter-X
Pengawal Revolusi Iran Meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, menunjukkan ledakan menerangi langit di Hebron dan Tel Aviv selama serangan Iran terhadap Israel. Minggu (14/4/2024). Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang dilakukan terhadap Israel, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada tanggal 1 April di konsulatnya di Damaskus. (Twitter-X / HO) 

TRIBUNNEWS.COM - Dua minggu setelah gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah diserang Israel pada Senin (1/4/2024) kemarin, Teheran melancarkan serangan balasan, Sabtu (13/4/2024) dan Minggu (14/4/2024).

Salvo roket Iran menghujani seluruh kota di Israel, termasuk Tel Aviv selama lima jam.

Sebagian besar drone dan roket dicegat oleh Israel dan sekutunya.

Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dan Inggris menembak jatuh drone yang ditembakkan Iran, Prancis juga diduga terlibat berpatroli di kawasan tersebut, meski tidak jelas apakah Paris menembak jatuh proyektil tersebut.

Masyarakat internasional riuh setelah Arab Saudi dan Yordania Ikut campur karena mencegat beberapa rudal Iran yang melintasi wilayah mereka.

Sikap Arab Saudi dan Yordania pun memicu pertanyaan, mengapa mereka malah membela Israel?

Alasan Arab Saudi dan Yordania Malah Bela Israel

Arab Saudi Memainkan Peran Tidak Langsung

Berita Rekomendasi

Negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi sepertinya memainkan peran tidak langsung karena mereka mencegat drone dan rudal yang melintasi wilayahnya, The Economist melaporkan.

Beberapa kritikus, seperti penulis Haaretz, Anshel Pfeffer dan Mairav Zonszein dari International Crisis Group, dengan cepat merayakan keterlibatan Arab.

Mereka mengatakan hal ini membuktikan negara-negara Arab dan Israel dapat bekerja sama dan Israel tidak sendirian di Timur Tengah.

Baca juga: Profil Putra Mahkota Arab Saudi MBS dan Pemimpin Yordania Raja Abdullah II

"Serangan Iran juga menggalang dukungan internasional baru terhadap Israel, termasuk dari negara-egara Arab yang kritis terhadap serangan Gaza, namun malah mendukung respon militer Israel terhadap seranagn Iran," kata Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara di Dewan Eropa tentang Hubungan Luar Negeri, Julien Barnes-Dacey.

Yordania Tunjukkan Tindakan Membela Diri, Akui Bukan Bantu Israel

Sementara itu, Yordania, yang sangat kritis terhadap perang Israel di Gaza juga kedapatan mencegat roket yang melintasi wilayah mereka.

Dalam pernyataan resminya, Yordania mengatakan pihaknya menghentikan drone Iran sebagai tindakan membela diri dan bukan untuk membantu Israel.

Drone-drone serangan pembalasan Iran ke Israel tampak dari situs Kubah Emas (Dome of Rock) di Yerusalem, Minggu (14/4/2024).
Drone-drone serangan pembalasan Iran ke Israel tampak dari situs Kubah Emas (Dome of Rock) di Yerusalem, Minggu (14/4/2024). (times of Israel)

"Angkatan Udara Yordania mencegat dan menembak jatuh puluhan drone Iran yang melanggar wilayah udaranya dan menuju ke Israel," kata dua sumber keamanan regional.

Mereka mengatakan tentara Yordania juga dalam keadaan siaga tinggi dan sistem radar memantau setiap aktivitas drone yang datang dari arah Irak dan Suriah.

Emile Hokayem, dari Institut Internasional untuk Studi Strategis, mengatakan keterlibatan Yordania adalah bagian dari bukti bahwa Yordania adalah mitra yang baik bagi AS, Times of India melaporkan.

Yordania sebelumnya mengatakan telah menutup wilayah udaranya mulai Sabtu (13/4/2024) malam untuk semua pesawat yang masuk, berangkat, dan transit, dikutip dari Reuters.

Menurut pejabat langkah tersebut adalah tindakan pencegahan jika terjadi serangan Iran melintasi perbatasannya.

Yordania berperang empat kali dengan Israel antara tahun 1948 dan 1973 sebelum menandatangani perjanjian damai pada tahun 1994.

Meskipun Israel menyambut baik keterlibatan Yordania, Palestina mengecam peran Yordania.

Penduduk Yordania sebagian besar terdiri dari warga Palestina, sekitar 3 juta warga Palestina tinggal di Yordania.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas