Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lindungi Kapal-kapalnya di Timur Tengah, Angkatan Laut AS Hamburkan Rp 16,3 T Buat Beli Amunisi

6 bulan terakhir, Angkatan Laut AS telah menghabiskan hampir Rp 16,3 triliun untuk membeli amunisi demi menjaga kapal-kapalnya di Timur Tengah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Lindungi Kapal-kapalnya di Timur Tengah, Angkatan Laut AS Hamburkan Rp 16,3 T Buat Beli Amunisi
Tangkap Layar Twitter/X
Menteri Angkatan Laut AS, Carlos Del Toro. Selama enam bulan terakhir, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah menghabiskan hampir Rp 16,3 triliun untuk membeli amunisi demi menjaga kapal-kapalnya di Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah menghabiskan hampir Rp 16,3 triliun untuk membeli amunisi demi menjaga kapal-kapalnya di Timur Tengah.

"Selama enam bulan terakhir, AS menggagalkan lebih dari 130 serangan langsung terhadap kapal militer dan kapal dagang AS di Timur Tengah," kata Menteri Angkatan Laut AS, Carlos Del Toro kepada Komite Alokasi Senat Selasa (16/4/2024).

Saat ini, Angkatan Laut AS mempunyai amunisi senilai hampir $1 miliar, yang menurutnya perlu diisi kembali.

Del Toro pun mendesak anggota parlemen untuk meloloskan paket keamanan nasional tambahan agar bisa menambah amunisi, CNN melaporkan.

“Amunisi yang sangat dibutuhkan untuk serangan balasan, ini sangat penting bagi Departemen Angkatan Laut,” kata Del Toro. 

Dalam perkembangan lain mengenai situasi di kawasan Timur Tengah, para pejabat AS berupaya meminimalkan ancaman perang regional yang lebih luas.

Washington turut menyerukan agar Israel dan Iran untuk menahan diri.

Berita Rekomendasi

Sumber di Gedung Putih mengatakan kepada CNN bahwa mereka memperkirakan Israel akan memberikan tanggapan terhadap serangan balasan Iran dalam waktu dekat.

"Militer Israel belum memberikan peringatan resmi kepada AS tentang kapan atau bagaimana mereka akan merespons serangan rudal Iran," kata seorang pejabat senior pemerintah.

Pejabat itu menegaskan bahwa “setiap langkah tambahan apa pun kini membuka serangkaian konflik lain.”

Sumber lain mengatakan kepada CNN bahwa laporan intelijen AS menunjukkan bahwa Israel sedang mempertimbangkan serangan terbatas di wilayah Iran.

Baca juga: New York Times: Realitas Timur Tengah Tak Dapat Disangkal, Bentrokan Makin Sulit Dibendung

Selain AS, Rusia juga berkomentar mengenai konflik Israel-Iran.

Ahram Online melaporkan bahwa pada Selasa (16/4/2024) bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Iran, Ebrahim Raisi baru saja berbincang di telepon.

Kkeduanya membahas situasi di Timur Tengah.

Putin menyerukan agar Israel lebih bersabar, menyusul seruan serangan balasan Israel atas Operation True Promise yang diluncurkan Iran, Sabtu (13/4/2024) dan Minggu (14/4/2024).

"Putin mendesak semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang akan memicu konfrontasi baru yang akan berdampak buruk bagi Timur Tengah," kata Kremlin, dilansir The Moskow Times.

“Vladimir Putin menyatakan harapannya bahwa semua pihak akan menunjukkan pengendalian diri yang wajar dan mencegah babak baru konfrontasi yang penuh dengan konsekuensi bencana bagi seluruh kawasan,” kata Kremlin.

Moskow menyebut serangan akhir pekan kemarin sebagai "tindakan pembalasan yang diambil Iran setelah Israel menyerang gedung Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April 2024 kemarin."

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas